Tokopedia terus berupaya mempermudah pelaku usaha di Indonesia khususnya UMKM untuk memulai dan membangun bisnisnya antara lain dengan inisiatif Hyperlocal.

"Sudah 14 juta lebih penjual di Tokopedia dan hampir 100 persen pelaku UMKM, termasuk dari Medan, Sumatera Utara dan kami terus berupaya mendorong kemajuan pengusaha antara lain dengan inisiatif Hyperlocal," ujar Kepala Divisi Corporate Affairs Tokopedia, Rizky Juanita Azuz, di Medan, Rabu. 

Dia mengatakan itu pada acara Media Workshop UMKM Medan (Fog Apothecary). 

Rizky Juanita Azuz yang akrab dipanggil Kiki menjelaskan, Hyperlocal adalah langkah atau sistem yang mendekatkan penjual dengan pembeli di mana pun berada. Tujuannya agar pelaku usaha punya kesempatan sama untuk tumbuh, tanpa harus pindah ke ibukota. 

Salah satu manifestasi Hyperlocal, yaitu Kumpulan Toko Pilihan (KTP) yang merupakan halaman kurasi produk penjual terdekat dari lokasi pembeli. 

Kehadiran inisiatif Hyperlocal Tokopedia sudah berdampak positif bagi pelaku UMKM lokal. 

Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) 2023, katanya, mencatat tiga alasan teratas penjual menggunakan Tokopedia.

Pertama, kemudahan memulai bisnis sebanyak 84,01 persen. Kedua karena meningkatkan jumlah penjualan dan pelanggan (65,13 persen) dan ketiga mendapatkan fleksibilitas waktu (60,77 persen). 

Riset itu juga mengungkapkan penjual baru di Tokopedia mengalami peningkatan rata-rata pendapatan per bulan menjadi Rp7.865.628. Sementara penjual lama menjadi Rp10.783.999 di tahun 2022.

Salah satu UMKM Medan sekaligus penjual di Tokopedia dengan brand Fog Apothecary yang menjual produk essential oil, perawatan tubuh dan wewangian rumah berbahan alami adalah salah satu produk yang tercatat mengalami peningkatan jumlah transaksi masing-masing sebesar dua kali lipat dan lima kali lipat. 

Sejak bergabung dengan Tokopedia pada 2018 dan mengikuti beragam kampanye –seperti turunan Hyperlocal yaitu KTP– bisnis Fog Apothecary tumbuh dan berkembang.

Pengusaha ‘Fog Apothecary’, Vivi Tantri, mengatakan, untuk kelangsungan produk essential oil (minyak hasil ekstraksi jenis tanaman tertentu dan digunakan dalam terapi alternatif aromaterapi) itu memberdayakan ratusan petani.
Essential oil yang mampu memberikan efek psikologis, seperti menenangkan pikiran itu paling laris penjualannya di Tolopedia wilayah Medan dan sekitarnya.

Essential oil dengan aroma woody dan floral tercatat sebagai varian essential oil paling banyak dibeli melalui Tokopedia. 

Fog Apothecary didirikan sejak 2017. Usaha itu dibuat setelah melihat peluang usaha produk essentials oil masih terbuka lebar. 

Dia pun membuat dan memasarkan beragam varian essentials oil yang memiliki berbagai kegunaan, seperti untuk perawatan kulit dan pewangi ruangan, semprotan anti tungau dan bakteri. 

Vivi mengaku belajar meracik essential oils secara autodidak. “Kami menggandeng ratusan petani lokal untuk mendapat bahan rempah alami dan berkualitas, seperti ekstrak jahe, cengkeh dan nilam. Kami meminimalkan penggunaan bahan kimia aditif sehingga aman untuk kulit sensitif," ujarnya.

Vivi mempekerjakan dua karyawan dan semuanya perempuan. Fakta itu sejalan dengan hasil riset LPEM FEB UI 2023 dimana penjual di Tokopedia mempunyai rata-rata dua pekerja dan lebih dari setengah (58,47 persen) dari pekerja yang diberdayakan oleh penjual di Tokopedia adalah perempuan.

“Sejak bergabung dengan Tokopedia di 2018, bisnis kami terus bertumbuh," katanya.

Selama kuartal I 2023, misalnya, ada peningkatan jumlah transaksi Fog Apothecary lewat Tokopedia hampir 1,5 kali lipat dibandingkan kuartal I 2022. 

Omset Fog Apotthecary juga meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan sebelum memakai Tokopedia. 

"Yang paling penting adalah di tengah memproduksi oilessential oils dengan mutu terbaik dan aman, Fog Apothecary menggunakan lebih dari 80 persen bahan baku dari produk lokal," katanya. 

Dia pun mengaku beruntung bisa menjual di Tokopedia dengan segala keuntungan.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023