Pemerintah Kota Medan menyatakan bahwa menjaga stok dan mengintensifkan pemantauan terhadap harga komoditas pangan menjadi beberapa cara untuk mengantisipasi potensi kekeringan yang diperkirakan terjadi pada pertengahan 2023.
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga stabilitas harga pangan," ujar Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Medan Benny Nasution kepada ANTARA di Medan, Selasa.
Menurut Benny, untuk memastikan stok bahan pangan tercukupi, pihaknya menjalin kerja sama dengan nota kesepahaman (MoU) dengan beberapa wilayah penghasil produk pangan di Sumut.
Produk pangan tersebut diutamakan yang berpotensi terdampak oleh kekeringan seperti beras, cabai merah dan lain-lain.
"Sehingga ketika kekeringan terjadi, Sumut memiliki stok yang akan digelontorkan ke pasar dengan harga standar," kata Benny.
Selain itu, fluktuasi harga komoditas pangan di Medan juga akan dipantau dengan cermat.
Jika terjadi lonjakan atau kemerosotan yang berlebihan, Benny menyebut bahwa pihaknya akan mengambil langkah-langkah strategis misalnya dengan menggelar operasi pasar.
"Operasi pasar itu pasti. Apalagi kami yakin (seandainya kekeringan terjadi-red) nantinya akan ada bantuan dari pusat," tutur dia.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa provinsi-provinsi di Indonesia berpotensi diterjang kekeringan, setidak-tidaknya sampai Agustus 2023, salah satunya disebabkan oleh El Nino.
Dikutip dari laman BMKG, El Nino merupakan fenomena memanasnya suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan itu meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
BMKG memprediksi ada 50-60 persen peluang terjadinya El Nino di Indonesia pada semester kedua tahun 2023 dengan puncaknya diyakini pada Agustus.
Salah satu dampak El Nino yang sangat diwaspadai adalah terjadinya gagal panen. Gagal panen ini akan membuat stok komoditas pangan seperti beras berkurang dan itu berujung pada meningkatnya harga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemko Medan jaga stok pangan dan pantau harga antisipasi kekeringan
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga stabilitas harga pangan," ujar Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Medan Benny Nasution kepada ANTARA di Medan, Selasa.
Menurut Benny, untuk memastikan stok bahan pangan tercukupi, pihaknya menjalin kerja sama dengan nota kesepahaman (MoU) dengan beberapa wilayah penghasil produk pangan di Sumut.
Produk pangan tersebut diutamakan yang berpotensi terdampak oleh kekeringan seperti beras, cabai merah dan lain-lain.
"Sehingga ketika kekeringan terjadi, Sumut memiliki stok yang akan digelontorkan ke pasar dengan harga standar," kata Benny.
Selain itu, fluktuasi harga komoditas pangan di Medan juga akan dipantau dengan cermat.
Jika terjadi lonjakan atau kemerosotan yang berlebihan, Benny menyebut bahwa pihaknya akan mengambil langkah-langkah strategis misalnya dengan menggelar operasi pasar.
"Operasi pasar itu pasti. Apalagi kami yakin (seandainya kekeringan terjadi-red) nantinya akan ada bantuan dari pusat," tutur dia.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa provinsi-provinsi di Indonesia berpotensi diterjang kekeringan, setidak-tidaknya sampai Agustus 2023, salah satunya disebabkan oleh El Nino.
Dikutip dari laman BMKG, El Nino merupakan fenomena memanasnya suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan itu meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
BMKG memprediksi ada 50-60 persen peluang terjadinya El Nino di Indonesia pada semester kedua tahun 2023 dengan puncaknya diyakini pada Agustus.
Salah satu dampak El Nino yang sangat diwaspadai adalah terjadinya gagal panen. Gagal panen ini akan membuat stok komoditas pangan seperti beras berkurang dan itu berujung pada meningkatnya harga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemko Medan jaga stok pangan dan pantau harga antisipasi kekeringan
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023