Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara mengimbau agar masyarakat mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), mengingat cuaca yang akhir-akhir ini cukup panas.

"Cuaca panas seperti sekarang ini cukup rentan terjadinya karhutla. Ekomomi bisa terganggu bila itu terjadi di samping polusi dan mengganggu kesehatan," kata Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly P.Pasaribu di Sipirok, Sabtu.

Cuaca yang panas dalam beberapa pekan terakhir dapat berdampak pada kebakaran hutan dan lahan karena tanaman yang mudah mengering sehingga rentan dengan terjadinya kebakaran.

"Selain itu saya juga mengimbau untuk tidak merusak hutan. Baik dengan cara menebang secara ilegal apalagi dengan cara membakar. Sanksi hukumnya berat," katanya.
 

Sementara Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapsel, Umar Halomoan Daulay, mengatakan pihaknya secara rutin terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya akan cuaca yang belakangan ini cukup ekstrim.

"Sosialisasi ini kita gelar guna memberikan edukasi dampak dan risiko bilamana karhutla terjadi dan bagaimana cara awal mengantisipasi-nya agar tidak berisiko tinggi," katanya.

Dalam hal penanganan karhutla Pemkab Tapsel dalam sosialisasinya melibatkan unsur pemerintahan hingga tingkat desa hingga kelurahan dan pemangku kepentingan lainnya.

"Dengan melibatkan semua pihak tentunya sosialisasi yang dilakukan akan lebih cepat sampai, sehingga semua akan selalu waspada akan dampak cuaca panas seperti bisa terjadinya kebakaran hutan dan lahan," demikian Umar Halomoan Daulay.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023