Dinas Koperasi UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Medan, Sumatera Utara, fokus untuk menambah komoditas ekspor dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Sebelumnya, karena masih sibuk mengurus acara Dekranas, kami belum sempat memberikan pelatihan. Saat ini, kami akan melakukannya lagi untuk beberapa komoditas baru yang akan diekspor," ujar Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Medan Benny Nasution kepada ANTARA, Senin.
Menurut Benny, pihaknya sudah mendata beberapa pelaku UMKM yang produknya berpotensi untuk diperdagangkan lintas negara.
Namun, dia menilai bahwa produk dari para pelaku UMKM tersebut masih memiliki kekurangan yang perlu ditingkatkan oleh Pemerintah Kota Medan.
"Kami mau melatih mereka lagi untuk menambah kualitas beberapa aspek seperti 'packaging' dan rasa agar layak untuk diekspor. Pelatihannya sekitar dua minggu," tutur Benny.
Meski demikian, Benny masih merahasiakan komoditas-komoditas baru calon barang ekspor tersebut.
Dia memastikan bahwa pihaknya akan memberikan pengumuman begitu produk-produk tersebut sudah memenuhi semua syarat untuk diekspor.
"Kalau sudah oke, kami akan memunculkannya ke publik. Produk mereka sebenarnya sudah baik, kami tinggal memoles saja sedikit," kata Benny.
Baca juga: Pemkot Medan: Transaksi pameran Dekranas hampir Rp2 miliar
Sejak Maret 2023, Pemerintah Kota Medan berhasil mengekspor setidak-tidaknya 12 komoditas UMKM, dengan berat sekitar 30 ton, setiap bulan.
Salah satu ekspor terbesar dari UMKM adalah kopi yang dikirimkan ke Amerika Serikat sekitar 25 ton setiap bulan.
Kemudian ada sekitar 0,8 ton teh celup bunga telang yang diekspor ke Arab Saudi. Lalu sambal andaliman yang diminati konsumen Belanda.
Lalu, kurang lebih 2.500 lembar kain ulos tenun dikirimkan ke pembeli di Jerman dan Zimbabwe.
Produk UMKM Medan yang diekspor adalah obat dan bubuk teh (diekspor ke Australia), teh celup bunga telang, teh celup daun tin dan sirup bunga telang (Arab Saudi), sambal andaliman (Belanda), kopi (Amerika Serikat), gula aren (Belanda), sapu lidi (India), sekam dan kulit pinus (Jepang) serta ulos (Zimbabwe, Jerman).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Sebelumnya, karena masih sibuk mengurus acara Dekranas, kami belum sempat memberikan pelatihan. Saat ini, kami akan melakukannya lagi untuk beberapa komoditas baru yang akan diekspor," ujar Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Medan Benny Nasution kepada ANTARA, Senin.
Menurut Benny, pihaknya sudah mendata beberapa pelaku UMKM yang produknya berpotensi untuk diperdagangkan lintas negara.
Namun, dia menilai bahwa produk dari para pelaku UMKM tersebut masih memiliki kekurangan yang perlu ditingkatkan oleh Pemerintah Kota Medan.
"Kami mau melatih mereka lagi untuk menambah kualitas beberapa aspek seperti 'packaging' dan rasa agar layak untuk diekspor. Pelatihannya sekitar dua minggu," tutur Benny.
Meski demikian, Benny masih merahasiakan komoditas-komoditas baru calon barang ekspor tersebut.
Dia memastikan bahwa pihaknya akan memberikan pengumuman begitu produk-produk tersebut sudah memenuhi semua syarat untuk diekspor.
"Kalau sudah oke, kami akan memunculkannya ke publik. Produk mereka sebenarnya sudah baik, kami tinggal memoles saja sedikit," kata Benny.
Baca juga: Pemkot Medan: Transaksi pameran Dekranas hampir Rp2 miliar
Sejak Maret 2023, Pemerintah Kota Medan berhasil mengekspor setidak-tidaknya 12 komoditas UMKM, dengan berat sekitar 30 ton, setiap bulan.
Salah satu ekspor terbesar dari UMKM adalah kopi yang dikirimkan ke Amerika Serikat sekitar 25 ton setiap bulan.
Kemudian ada sekitar 0,8 ton teh celup bunga telang yang diekspor ke Arab Saudi. Lalu sambal andaliman yang diminati konsumen Belanda.
Lalu, kurang lebih 2.500 lembar kain ulos tenun dikirimkan ke pembeli di Jerman dan Zimbabwe.
Produk UMKM Medan yang diekspor adalah obat dan bubuk teh (diekspor ke Australia), teh celup bunga telang, teh celup daun tin dan sirup bunga telang (Arab Saudi), sambal andaliman (Belanda), kopi (Amerika Serikat), gula aren (Belanda), sapu lidi (India), sekam dan kulit pinus (Jepang) serta ulos (Zimbabwe, Jerman).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023