Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menggelar Bulan Peduli Posyandu untuk menjangkau semua usia dan menjadi garda depan dalam pelayanan kesehatan masyarakat di daerah.
“Melalui Bulan Peduli Posyandu, kita ingin menekankan bahwa Posyandu akan selalu lengkap melayani seluruh siklus hidup, mulai dari ibu (hamil, melahirkan) sampai dengan lanjut usia (lansia),” kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI Maria Endang Sumiwi pada diskusi oleh Direktorat Jenderal Promosi Kesehatan Kemenkes RI yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
Maria mengatakan, posyandu saat ini akan diperkuat dengan layanan promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif).
“Karena dengan posyandu yang kuat, maka masyarakat juga akan lebih sehat,” ujar Dia.
Ia juga menyampaikan, posyandu adalah sistem cerdas yang sudah dibuat oleh para pendahulu karena dimiliki dan dijalankan langsung oleh masyarakat, serta dapat membawa manfaat langsung bagi mereka, tentunya juga dengan dukungan dari pemerintah pusat dan desa.
“Dengan Bulan Peduli Posyandu ini harapannya masyarakat bisa dengan sendirinya, dan secara sadar datang ke posyandu untuk periksa kesehatan, jadi di posyandu, tidak hanya bayi yang ditimbang kesehatannya, tetapi juga ibu hamil dan remaja untuk dilihat status anemianya,” kata Dia.
“Selain itu, juga dilihat pada usia dewasa, sudah ke posyandu atau belum untuk periksa tensi dan gula darah, untuk lansia juga ada tes gula darah dan tensi, serta dicek untuk kemandiriannya bagaimana,” tambahnya.
Inisiasi Bulan Peduli Posyandu ini dilakukan atas kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), serta Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan masyarakat datang ke posyandu, juga untuk menggerakkan agar kepala desa dan lurah memiliki peran penting agar posyandu terus aktif.
Adapun rangkaian kegiatan Bulan Peduli Posyandu diantaranya, penggerakan dan kampanye Bulan Peduli Posyandu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, juga ada lomba melalui media sosial yakni lomba kreasi penggerakan masyarakat ke posyandu.
“Kami sudah belajar bersama dari Pandemi COVID-19, kalau masyarakat semua bergerak untuk mengatasi masalah yang besar, kita akan berhasil, begitu pula dengan masalah kesehatan sehari-hari yang akan mempengaruhi kualitas hidup masyarakat kita, untuk itu melalui transformasi kesehatan primer ini, diharapkan masyarakat juga ikut bergerak,” tutur Maria.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes: Bulan Peduli Posyandu jangkau semua usia layani kesehatan
“Melalui Bulan Peduli Posyandu, kita ingin menekankan bahwa Posyandu akan selalu lengkap melayani seluruh siklus hidup, mulai dari ibu (hamil, melahirkan) sampai dengan lanjut usia (lansia),” kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI Maria Endang Sumiwi pada diskusi oleh Direktorat Jenderal Promosi Kesehatan Kemenkes RI yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
Maria mengatakan, posyandu saat ini akan diperkuat dengan layanan promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif).
“Karena dengan posyandu yang kuat, maka masyarakat juga akan lebih sehat,” ujar Dia.
Ia juga menyampaikan, posyandu adalah sistem cerdas yang sudah dibuat oleh para pendahulu karena dimiliki dan dijalankan langsung oleh masyarakat, serta dapat membawa manfaat langsung bagi mereka, tentunya juga dengan dukungan dari pemerintah pusat dan desa.
“Dengan Bulan Peduli Posyandu ini harapannya masyarakat bisa dengan sendirinya, dan secara sadar datang ke posyandu untuk periksa kesehatan, jadi di posyandu, tidak hanya bayi yang ditimbang kesehatannya, tetapi juga ibu hamil dan remaja untuk dilihat status anemianya,” kata Dia.
“Selain itu, juga dilihat pada usia dewasa, sudah ke posyandu atau belum untuk periksa tensi dan gula darah, untuk lansia juga ada tes gula darah dan tensi, serta dicek untuk kemandiriannya bagaimana,” tambahnya.
Inisiasi Bulan Peduli Posyandu ini dilakukan atas kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), serta Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan masyarakat datang ke posyandu, juga untuk menggerakkan agar kepala desa dan lurah memiliki peran penting agar posyandu terus aktif.
Adapun rangkaian kegiatan Bulan Peduli Posyandu diantaranya, penggerakan dan kampanye Bulan Peduli Posyandu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, juga ada lomba melalui media sosial yakni lomba kreasi penggerakan masyarakat ke posyandu.
“Kami sudah belajar bersama dari Pandemi COVID-19, kalau masyarakat semua bergerak untuk mengatasi masalah yang besar, kita akan berhasil, begitu pula dengan masalah kesehatan sehari-hari yang akan mempengaruhi kualitas hidup masyarakat kita, untuk itu melalui transformasi kesehatan primer ini, diharapkan masyarakat juga ikut bergerak,” tutur Maria.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes: Bulan Peduli Posyandu jangkau semua usia layani kesehatan
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023