Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan Benny Nasution mengatakan volume ekspor UMKM di daerahnya sejak Maret 2023 mencapai 30 ton per bulan.

"Dan kami ingin lebih banyak lagi pelaku UMKM Medan yang bisa menembus pasar internasional," ujar Benny di Medan, Jumat.

Menurut dia, salah satu ekspor terbesar dari UMKM adalah kopi yang dikirimkan ke Amerika Serikat sekitar 25 ton setiap bulan.

Kemudian ada sekitar 0,8 ton teh celup bunga telang yang diekspor ke Arab Saudi. Lalu sambal andaliman yang diminati konsumen Belanda.

"Sambal yang tidak menggunakan pengawet ini diekspor sebanyak kurang lebih satu ton setiap bulan," kata Benny.

Selanjutnya, kurang lebih 2.500 lembar kain ulos tenun dikirimkan ke pembeli di Jerman dan Zimbabwe.

"Ada 12 komoditas UMKM Medan yang berhasil masuk ke pasar ekspor," tutur Benny.

Untuk menambah jumlah produk UMKM beredar di pasar internasional, pihaknya rutin mengadakan pelatihan-pelatihan.

Pemerintah Kota Medan, kata Benny, mau pelaku UMKM "naik kelas" dengan menjual produk bermutu tinggi yang bisa laku di dalam dan luar negeri.

"Pelaku UMKM pun sangat berterima kasih kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution yang sangat memerhatikan usaha mereka," ujar dia.

Adapun produk UMKM Medan yang diekspor adalah obat dan bubuk teh (diekspor ke Australia), teh celup bunga telang, teh celup daun tin dan sirup bunga telang (Arab Saudi), sambal andaliman (Belanda), kopi (Amerika Serikat), gula aren (Belanda), sapu lidi (India), sekam dan kulit pinus (Jepang) serta ulos (Zimbabwe, Jerman).

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023