Bencana tanah longsor menerjang Dusun III, Desa Siboro, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir, Rabu (3/5) dini hari sekira pukul 01.00 WIB.
Akibat peristiwa alam ini sejumlah infrastruktur termasuk dua rumah dan dua mobil milik warga rusak, tenggelam ke perairan Danau Toba.
"Ada total empat keluarga terdampak bencana alam ini. Infrastruktur dua unit jembatan juga putus dan alat mesin penggiling milik warga berikut rumah dan mobil yang ikut hanyut tenggelam ke danau," kata Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman yang datang meninjau langsung lokasi bencana alam.
Meski tidak ada korban jiwa, Yogie meminta agar warga di sekitaran lokasi tetap siaga dan berhati-hati melihat belum adanya penanganan dari BPBD Samosir terhadap bencana alam tersebut.
"Kita khawatirkan kejadian yang sama terjadi lagi bila tidak segera dilakukan penanggulangan," sebutnya.
Sampai saat ini, tidak adanya akses jalan yang bisa dilewati kendaraan jenis roda dua maupun roda empat ke lokasi bencana. Yogie beserta rombongan hanya bisa berjalan kaki untuk menemui warga terdampak longsor.
"Akses jalan putus total, tadi kita melaluinya dengan jalan kaki mengantarkan bantuan sembako bagi warga agar bisa dipakai sementara untuk keperluan mereka sehari-hari," ucap Yogie menambahkan.
Diduga, tanah longsor ini terjadi akibat curah hujan tinggi.
"Kita berharap segera dinas terkait baik PUPR maupun BPBD memperbaiki ruas jalan dan jembatan yang hancur. Tembok penahan tanah juga bisa dibangun dengan cepat guna menghindari longsor lanjutan," harap Yogie.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Akibat peristiwa alam ini sejumlah infrastruktur termasuk dua rumah dan dua mobil milik warga rusak, tenggelam ke perairan Danau Toba.
"Ada total empat keluarga terdampak bencana alam ini. Infrastruktur dua unit jembatan juga putus dan alat mesin penggiling milik warga berikut rumah dan mobil yang ikut hanyut tenggelam ke danau," kata Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman yang datang meninjau langsung lokasi bencana alam.
Meski tidak ada korban jiwa, Yogie meminta agar warga di sekitaran lokasi tetap siaga dan berhati-hati melihat belum adanya penanganan dari BPBD Samosir terhadap bencana alam tersebut.
"Kita khawatirkan kejadian yang sama terjadi lagi bila tidak segera dilakukan penanggulangan," sebutnya.
Sampai saat ini, tidak adanya akses jalan yang bisa dilewati kendaraan jenis roda dua maupun roda empat ke lokasi bencana. Yogie beserta rombongan hanya bisa berjalan kaki untuk menemui warga terdampak longsor.
"Akses jalan putus total, tadi kita melaluinya dengan jalan kaki mengantarkan bantuan sembako bagi warga agar bisa dipakai sementara untuk keperluan mereka sehari-hari," ucap Yogie menambahkan.
Diduga, tanah longsor ini terjadi akibat curah hujan tinggi.
"Kita berharap segera dinas terkait baik PUPR maupun BPBD memperbaiki ruas jalan dan jembatan yang hancur. Tembok penahan tanah juga bisa dibangun dengan cepat guna menghindari longsor lanjutan," harap Yogie.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023