Direktur Utama PDAM Tirtanadi Kabir Bedi mengatakan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk kawasan Medan, Binjai dan Deli Serdang (Mebidang) ditargetkan beroperasi pada Juli 2023.
"Kami berharap, jalur pipa selesai terpasang pada Juni, sehingga bisa beroperasi pada Juli 2023," ujar Kabir usai apel siaga Lebaran 2023 PDAM Tirtanadi di Medan, Jumat.
Dia melanjutkan, saat ini instalasi pengelolaan air SPAM tersebut telah terbangun. Namun, pemasangan jalur pipa baru 90 persen.
Masih ada wilayah yang pemasangan pipanya belum tuntas yakni Sei Semayang di Kecamatan Sunggal, Deli Serdang.
Pengoperasian SPAM itu pun menunggu selesainya pengerjaan di Sei Semayang tersebut.
Kabir pun memastikan bahwa jika SPAM itu beroperasi, air untuk kawasan Medan dan sekitarnya dapat mengalir tanpa gangguan.
"Untuk kawasan Helvetia, misalnya, air bisa lancar jika proyek yang dibangun bersama pemerintah pusat dan provinsi itu beroperasi," tutur dia.
SPAM regional Mebidang menjadi salah satu upaya Pemerintah Indonesia untuk mengejar target air minum aman pada tahun 2024.
SPAM itu dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama beberapa pihak seperti perusahaan BUMN PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) dan PDAM Tirtanadi.
SPAM Mebidang melayani kebutuhan air minum untuk 88.000 sambungan rumah (SR) yang sama dengan 440.000 jiwa di wilayah meliputi 10 kecamatan di Kota Medan, dua kecamatan di Kota Binjai dan satu kecamatan di Kabupaten Deli Serdang.
Kementerian PUPR menyatakan bahwa sumber air SPAM Mebidang berasal dari Sungai Bingei, yang melewati Kabupaten Langkat dan Kota Binjai.
Keberadaan SPAM itu akan memenuhi 83,6 persen kebutuhan air di wilayah Mebidang atau lebih banyak dari saat ini yang sekitar 64 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Kami berharap, jalur pipa selesai terpasang pada Juni, sehingga bisa beroperasi pada Juli 2023," ujar Kabir usai apel siaga Lebaran 2023 PDAM Tirtanadi di Medan, Jumat.
Dia melanjutkan, saat ini instalasi pengelolaan air SPAM tersebut telah terbangun. Namun, pemasangan jalur pipa baru 90 persen.
Masih ada wilayah yang pemasangan pipanya belum tuntas yakni Sei Semayang di Kecamatan Sunggal, Deli Serdang.
Pengoperasian SPAM itu pun menunggu selesainya pengerjaan di Sei Semayang tersebut.
Kabir pun memastikan bahwa jika SPAM itu beroperasi, air untuk kawasan Medan dan sekitarnya dapat mengalir tanpa gangguan.
"Untuk kawasan Helvetia, misalnya, air bisa lancar jika proyek yang dibangun bersama pemerintah pusat dan provinsi itu beroperasi," tutur dia.
SPAM regional Mebidang menjadi salah satu upaya Pemerintah Indonesia untuk mengejar target air minum aman pada tahun 2024.
SPAM itu dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama beberapa pihak seperti perusahaan BUMN PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) dan PDAM Tirtanadi.
SPAM Mebidang melayani kebutuhan air minum untuk 88.000 sambungan rumah (SR) yang sama dengan 440.000 jiwa di wilayah meliputi 10 kecamatan di Kota Medan, dua kecamatan di Kota Binjai dan satu kecamatan di Kabupaten Deli Serdang.
Kementerian PUPR menyatakan bahwa sumber air SPAM Mebidang berasal dari Sungai Bingei, yang melewati Kabupaten Langkat dan Kota Binjai.
Keberadaan SPAM itu akan memenuhi 83,6 persen kebutuhan air di wilayah Mebidang atau lebih banyak dari saat ini yang sekitar 64 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023