Pemkab Serdang Bedagai (Sergai) Sumatera utara melakukan koordinasi dengan berbagai pihak guna mengantisipasi dan mencegah kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) menjelang bulan suci Ramadhan.
Sekda Serdang Bedagai Faisal Hasrimy di Seirampah, Kamis, mengatakan, pihaknya telah membahas perihal kesiapan dan ketersediaan BBM di lapangan dan menjaga kenyamanan di tengah-tengah masyarakat menjelang Ramadan.
Ia memaparkan serangkaian langkah untuk menjamin pasokan BBM tersedia di bulan suci, di antaranya adalah dengan mendata tiap-tiap kios distributor BBM sampai ke tingkat desa.
"Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendata setiap kios yang menjual BBM sampai ke tingkat desa. Hal ini penting untuk mengetahui jumlah kios yang ada, lokasi kios, dan pemilik kios. Dengan begitu, akan lebih mudah untuk memantau stok BBM dan mengawasi penyalurannya,” ujarnya.
Selanjutnya, dirinya menyebut perlu dilakukan pengawasan terhadap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) agar menyalurkan BBM kepada yang berhak. Pihak SPBU harus memastikan bahwa bahan bakar disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dengan harga yang wajar.
Para camat dan aparat pemerintahan setempat perlu dilibatkan dalam pengawasan stok bahan bakar. Mereka harus memastikan bahwa stok bahan bakar tersedia di setiap kios dan tidak ada penimbunan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Dalam menjaga ketersediaan stok minyak, ia menyebutkan, diperlukan koordinasi yang baik antara pihak-pihak terkait. Koordinasi antara pihak pemerintah, SPBU, dan kios penjual harus dilakukan secara terus-menerus untuk memastikan ketersediaan stok yang memadai.
"Tidak boleh ada penimbunan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelaku penimbunan agar dapat mencegah terjadinya kelangkaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Sekda Serdang Bedagai Faisal Hasrimy di Seirampah, Kamis, mengatakan, pihaknya telah membahas perihal kesiapan dan ketersediaan BBM di lapangan dan menjaga kenyamanan di tengah-tengah masyarakat menjelang Ramadan.
Ia memaparkan serangkaian langkah untuk menjamin pasokan BBM tersedia di bulan suci, di antaranya adalah dengan mendata tiap-tiap kios distributor BBM sampai ke tingkat desa.
"Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendata setiap kios yang menjual BBM sampai ke tingkat desa. Hal ini penting untuk mengetahui jumlah kios yang ada, lokasi kios, dan pemilik kios. Dengan begitu, akan lebih mudah untuk memantau stok BBM dan mengawasi penyalurannya,” ujarnya.
Selanjutnya, dirinya menyebut perlu dilakukan pengawasan terhadap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) agar menyalurkan BBM kepada yang berhak. Pihak SPBU harus memastikan bahwa bahan bakar disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dengan harga yang wajar.
Para camat dan aparat pemerintahan setempat perlu dilibatkan dalam pengawasan stok bahan bakar. Mereka harus memastikan bahwa stok bahan bakar tersedia di setiap kios dan tidak ada penimbunan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Dalam menjaga ketersediaan stok minyak, ia menyebutkan, diperlukan koordinasi yang baik antara pihak-pihak terkait. Koordinasi antara pihak pemerintah, SPBU, dan kios penjual harus dilakukan secara terus-menerus untuk memastikan ketersediaan stok yang memadai.
"Tidak boleh ada penimbunan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelaku penimbunan agar dapat mencegah terjadinya kelangkaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023