Sekolah pelopor STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics (STEAM) di Indonesia, Sampoerna Academy, menggelar STEAM Expo 2023 dengan menampilkan 1.000 karya inovatif dari anak didik. 

"STEAM Expo dijadikan sebagai platform lahirnya para inovator muda, problem solver, serta calon pemimpin masa depan yang berpikir kritis dan kreatif," ujar Principal of Sampoerna Academy Medan, Mary Jane Luyon-Fajardo, di Medan, Sabtu. 

Dia mengatakan itu saat pagelaran STEAM Expo Sampoerna Academy Medan yang menghadirkan 20 karya inovatif. 

Pada 2023,  STEAM Expo serentak diadakan di seluruh sekolah Sampoerna Academy Jakarta, Sentul, BSD, Surabaya,dan Medan pada 2-4 Maret 2023 dengan total lebih dari 1.000 karya.

Ada pun untuk Sampoerna Academy Medan ada sebanyak 321 karya yang didaftarkan dengan beberapa highlight proyek. 

Mulai Mini Plane Engine, Solar Panel Robot, DIY Claw Machine, Math Board Game, Solar Powered Plant Watered, Upcycling Tote Bag, RFID Smart Lock dan lainnya.

Steam Expo merupakan wujud komitmen Sampoerna Academy dalam penyediaan pendidikan berkualitas tinggi dan pendekatan pembelajaran inovatif.

Dia menjelaskan, penerapan metode STEAM di Sampoerna Academy dirancang untuk memperkuat lima komponen penting siswa yang disebut 5C (Critical Thinking, Creativity, Communication, Collaboration, and Character). 

Pendekatan STEAM, katanya, mengintegrasikan pemikiran dan praktek yang sangat efektif dan efisien dalam membantu siswa tetap fokus dan terlibat pada sepanjang sesi. 

Melalui pembelajaran STEAM, peserta didik juga memiliki pemahaman lebih holistik serta dapat langsung menerapkannya pada masalah-masalah yang berorientasi pada kehidupan nyata.

Mary Jane Luyon-Fajardo menegaskan,  Sampoerna Academy memberikan wadah bagi para siswa untuk menunjukkan perkembangan belajar serta menumbuhkan semangat dan motivasi belajar mereka sejak dini. 

"Wadah itu adalah STEAM Expo," katanya. 

Program itu sejalan dengan komitmen Sampoerna Academy untuk terus mengakselerasi terciptanya pemimpin masa depan yang berpikir kritis dan problem solver. 

Dia menjelaskan, selama proses pembuatan proyek, para guru selalu memberikan bimbingan dan konsultasi serta mengawasi dan menantang para siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang menggugah pemikiran mereka. 

Dengan cara pendekatan itu, maka dapat merangsang pemahaman holistik dan pemikiran kritis anak didik. 

"Itu yang menjadi bukti efektivitas pendekatan STEAM dalam mengembangkan kompetensi peserta didik," ujar Mary Jane.

 Mary Jane menyebutkan, yang membedakan STEAM Expo tahun 2023 dengan tahun-tahun sebelumnya adalah Sampoerna Academy pertama kalinya menghadirkan STEAM INTER-SCHOOL COMPETITION 2023 yang diselenggarakan di Sampoerna Academy Medan Citra.

STEAM INTER-SCHOOL COMPETITION 2023 yang diselenggarakan di Sampoerna Academy Medan Citra itu bertema "Build, Create, & Innovate".

 Acara itu diadakan sebagai upaya Sampoerna Academy untuk membuka kesempatan bagi siswa dari sekolah lain untuk menciptakan, berkreasi, dan mempresentasikan inovasi terkait topik yang mereka minati melalui karya atau proyek dengan pendekatan STEAM.

Sampoera Academy berharap acara ini sebagai awal monumental bagi semua peserta didik untuk menunjukkan nilai-nilai IGNITE (Integrity, Growth Mindset, Nobility, Innovation, Teamwork, & Excellence).

"Selain itu, kami juga berharap STEAM Expo 2023 akan memberikan pengalaman belajar yang luar biasa, baik bagi siswa, orang tua, hingga masyarakat umum, " katanya. 

Sampoerna Academy juga berharap acara itu dapat menginspirasi lebih banyak lagi anak-anak dan remaja untuk bisa menjadi inovator muda yang mampu berpikir kritis dan menciptakan masa depan yang lebih baik. 

Seperti diketahui Sampoerna Academy  adalah lembaga pendidikan formal yang menyediakan lingkungan belajar yang aman, penuh perhatian, dan pembelajaran kolaboratif berkualitas tinggi dan memenuhi ekspektasi global untuk prestasi siswa dan pengembangan karakter. 

Dasar pendidikan Sampoerna Academy berpusat pada siswa dengan penekanan kuat pada Science, Technology, Engineering, Arts, and Math (STEAM) yang diterapkan di Amerika, untuk memberikan ruang bagi siswa menjadi warga dunia yang dewasa, percaya diri dengan tujuan hidup yang kuat. 

Salah satu peserta STEAM Expo, Victoria Elizabeth Frenco, siswa kelas 6 yang ikut di expo dengan proyek Amazing Claw Machine, mengatakan, proyeknya itu dikerjakannya satu bulan dengan dukungan guru dan orang tuanya. 

Dia mengaku mempelajari proyeknya yang berupa permainan mengambil boneka dengan cara menjepit menggunakan alat pengangkat yang digerakkan mesin itu melalui Youtube. 

Terinspirasi dengan permainan di mal, ujar Victoria Elizabeth Frenco, dia mempelajari cara pembuatannya di Youtube, berkomunikasi dengan guru dan orangtua. 

"Akhirnya saya berhasil. Semoga menang," ujarnya sembari memaparkan pembuatan proyeknya itu dengan berbahasa Inggris.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023