Perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) memberikan pendampingan sekolah lapangan melalui kegiatan "Berdikari Pupuk Organik" kepada kelompok tani yang ada di sekitar Wilayah Kerja Perusahaan (WKP).
Kali ini, perusahaan memberikan pendampingan kepada Kelompok Tani Berkah di Desa Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Program pendampingan sekolah lapangan yang juga turut dihadiri Ketua Kelompok Tani Berkah, Ikhwan Tanjung, Sekretaris, Abdurahman, Bendahara, Khairul Rangkuti beserta pengurus dan anggota kelompok sebanyak 12 orang itu diselenggarakan pada Selasa (28/2).
Sedangkan dari PT SMGP hadir pada kegiatan itu, pembina lapangan untuk program Community Development, Ngalim dan Muhammad Khotib.
Ngalim dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (1/3) mengungkapkan, kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk memastikan agar kegiatan yang sudah dilakukan dapat berjalan sesuai rencana.
Selain itu, juga untuk membangun kerjasama dan pemantapan kebersamaan anggota kelompok tani.
"Materi pada pendampingan ini yaitu sekolah lapangan sekaligus memastikan hasil pelatihan praktek pembuatan pupuk organik dan pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL) berjalan sesuai dengan yang diharapkan" sebut Ngalim.
Ngalim menyampaikan, dari hasil pendampingan sekolah lapangan itu bahwa pupuk organik dan Mikro Organisme Lokal yang di buat oleh Kelompok Tani Berkah berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
"Sudah berhasil sesuai harapan meskipun baru proses 30 hari. Untuk mendapatkan pupuk organik kualitas yang bagus, pupuk tersebut dilakukan pembalikan agar pupuk organik matangnya lebih sempurna dengan masa fermentasi kurang lebih selama 1,5 bulan hingga 2 bulan," jelas Ngalim
Setelah pupuk organik ini matang, kata Ngalim, nantinya akan dimanfaatkan oleh anggota kelompok untuk pupuk tanaman cabai dan pepaya California.
Wakil Kepala Teknik Panasbumi, Ali Sahid menjelaskan, kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut hasil identifikasi program pembinaan.
Hal ini menunjukkan bahwa potensi sumberdaya alam yang ada di desa-desa sekitar WKP cukup banyak yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu sumber daya alam yaitu limbah kotoran ternak, limbah pertanian seperti jerami padi, sekam/kulit padi, abu sekam, dan lainnya.
"Alasan kedua mengapa SMGP serius membina masyarakat petani, karena belum termanfaatkannya potensi sumber daya alam tersebut disebabkan pengetahuan petani yang kurang dan pembinaan yang dirasakan oleh petani juga masih sangat minim. Kemudian mengingat harga pupuk kimia yang dibutuhkan petani sehari-hari harganya cukup mahal dan kadang harga sudah mahal tetapi stock pupuk tidak tersedia di pasaran," ujar Ali Sahid
Oleh karenanya, kata Ali Sahid, PT SMGP hadir melalui program Community Development sebagai bukti nyata komitmen membantu peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar WKP agar petani bisa berdikari, salah satunya dibidang pertanian khususnya pengadaan pupuk yang ramah lingkungan.
Program Community Development ini diwujudkan dengan kontribusi melalui pelatihan inovasi teknologi tepat guna perdesaan dengan memanfaatkan limbah-limbah peternakan dan pertanian menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan, pengembangan Mikro Organisme Lokal sebagai bakteri pengurai bahan pupuk organik, dan seleksi benih padi agar bibit berkualitas bagus dan program pendampingan.
Kata dia, kegiatan pelatihan dan pendampingan sudah dilakukan di enam desa, yaitu Desa Hutanamale, Desa Sibanggor Julu, Desa Sibanggor Jae, Desa Maga Lombang, Desa Huta Tinggi dan Desa Purba Baru.
Sementara itu, Sekretaris Kelompok Tani Berkah Abdurahman mengatakan, masyarakat sangat senang atas inisiasi kegiatan pembinaan kelompok tani yang dilakukan oleh perusahaan apalagi dengan metode terjun langsung dan praktek di lapangan sehingga mudah dipahami oleh masyarakat.
Mewakili masyarakat khususnya anggota kelompok, Abdurahman mengucapan terima kasih kepada PT SMGP yang telah memberikan pembinaan melalui pelatihan dan pendampingan kelompok tani.
"Harapan kami PT SMGP tetap melakukan kegiatan pendampingan yang berkelanjutan dan sustainability," ungkap Abdurrahman.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Kali ini, perusahaan memberikan pendampingan kepada Kelompok Tani Berkah di Desa Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Program pendampingan sekolah lapangan yang juga turut dihadiri Ketua Kelompok Tani Berkah, Ikhwan Tanjung, Sekretaris, Abdurahman, Bendahara, Khairul Rangkuti beserta pengurus dan anggota kelompok sebanyak 12 orang itu diselenggarakan pada Selasa (28/2).
Sedangkan dari PT SMGP hadir pada kegiatan itu, pembina lapangan untuk program Community Development, Ngalim dan Muhammad Khotib.
Ngalim dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (1/3) mengungkapkan, kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk memastikan agar kegiatan yang sudah dilakukan dapat berjalan sesuai rencana.
Selain itu, juga untuk membangun kerjasama dan pemantapan kebersamaan anggota kelompok tani.
"Materi pada pendampingan ini yaitu sekolah lapangan sekaligus memastikan hasil pelatihan praktek pembuatan pupuk organik dan pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL) berjalan sesuai dengan yang diharapkan" sebut Ngalim.
Ngalim menyampaikan, dari hasil pendampingan sekolah lapangan itu bahwa pupuk organik dan Mikro Organisme Lokal yang di buat oleh Kelompok Tani Berkah berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
"Sudah berhasil sesuai harapan meskipun baru proses 30 hari. Untuk mendapatkan pupuk organik kualitas yang bagus, pupuk tersebut dilakukan pembalikan agar pupuk organik matangnya lebih sempurna dengan masa fermentasi kurang lebih selama 1,5 bulan hingga 2 bulan," jelas Ngalim
Setelah pupuk organik ini matang, kata Ngalim, nantinya akan dimanfaatkan oleh anggota kelompok untuk pupuk tanaman cabai dan pepaya California.
Wakil Kepala Teknik Panasbumi, Ali Sahid menjelaskan, kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut hasil identifikasi program pembinaan.
Hal ini menunjukkan bahwa potensi sumberdaya alam yang ada di desa-desa sekitar WKP cukup banyak yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu sumber daya alam yaitu limbah kotoran ternak, limbah pertanian seperti jerami padi, sekam/kulit padi, abu sekam, dan lainnya.
"Alasan kedua mengapa SMGP serius membina masyarakat petani, karena belum termanfaatkannya potensi sumber daya alam tersebut disebabkan pengetahuan petani yang kurang dan pembinaan yang dirasakan oleh petani juga masih sangat minim. Kemudian mengingat harga pupuk kimia yang dibutuhkan petani sehari-hari harganya cukup mahal dan kadang harga sudah mahal tetapi stock pupuk tidak tersedia di pasaran," ujar Ali Sahid
Oleh karenanya, kata Ali Sahid, PT SMGP hadir melalui program Community Development sebagai bukti nyata komitmen membantu peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar WKP agar petani bisa berdikari, salah satunya dibidang pertanian khususnya pengadaan pupuk yang ramah lingkungan.
Program Community Development ini diwujudkan dengan kontribusi melalui pelatihan inovasi teknologi tepat guna perdesaan dengan memanfaatkan limbah-limbah peternakan dan pertanian menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan, pengembangan Mikro Organisme Lokal sebagai bakteri pengurai bahan pupuk organik, dan seleksi benih padi agar bibit berkualitas bagus dan program pendampingan.
Kata dia, kegiatan pelatihan dan pendampingan sudah dilakukan di enam desa, yaitu Desa Hutanamale, Desa Sibanggor Julu, Desa Sibanggor Jae, Desa Maga Lombang, Desa Huta Tinggi dan Desa Purba Baru.
Sementara itu, Sekretaris Kelompok Tani Berkah Abdurahman mengatakan, masyarakat sangat senang atas inisiasi kegiatan pembinaan kelompok tani yang dilakukan oleh perusahaan apalagi dengan metode terjun langsung dan praktek di lapangan sehingga mudah dipahami oleh masyarakat.
Mewakili masyarakat khususnya anggota kelompok, Abdurahman mengucapan terima kasih kepada PT SMGP yang telah memberikan pembinaan melalui pelatihan dan pendampingan kelompok tani.
"Harapan kami PT SMGP tetap melakukan kegiatan pendampingan yang berkelanjutan dan sustainability," ungkap Abdurrahman.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023