Terjadi penembakan terhadap Paino yang juga mantan anggota DPRD Langkat Periode 2014-2019 oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) saat melintas di Devisi 1 Desa Basilam Bukit Lambasa Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat, malam tadi sekitar 23.18 WIB, Kamis (26/1), akibatnya korban meninggal dunia.
Kapolsek Stabat AKP Ferry Arisandi SH MH yang dikonfirmasi Antara melalui sambungan WA, Jumat (27/1) menjelaskan keluarga korban buat LP di Polres Langkat, sementara pihaknya masih membawa korban untuk dilakukan autopsi ke RS Bhayangkara Medan.
Semsntara itu dari informasi yang didapat sebelum penemuan mayat Paino diketahui dari adanya saksi Arif, warga Dusun 8 Paya Satu Desa Besilam BL Kecamatan Wampu dan menyampaikannya kepada Hendra, warga Dusun 5 Desa Kebun Balok Kecamatan Wampu.
Dimana sebelumnya korban Paino bersama Miran dan Amin sekitar pukul 21.00 WIB, duduk ngobrol santai di warung Miran yang beralamat di Dusun 1 Desa Besilam BL Kecamatan Wampu sambil menunggu teman-temannya dan pada pukul 22.45 WIB, Aipda Solomo datang bersama teman-temannya di warung tersebut dan ngobrol bareng.
Sekitar pukuk 23.00 WIB, mereka selesai ngobrol di warung, Paino dkk membubarkan diri dan arah pulang kerumah masing-masing, sedangkan korban Paino dengan mengendarai sepeda motor jenis KLX bergerak pulang dari warung milik Miran.
Namun setibanya diperjalanan dengan TKP di Devisi 1 Desa Besilam BL Kecamatan Wampu ada terdengar suara letusan dan pada pukul 23.18 WIB, oleh Arif saat melintas dijalan tersebut dilihat dan didapati Paino tergeletak ditengah jalan karena merasa takut Arif memanggil temannya Hendra ke TKP dan saat dibalikkan tubuh Piano ada luka tembak di dadanya.
Lalu, Pukul 23.54 WIB, Arif dan Hendra membawa Paino dengan mobil ke RS Putri Bidadari Jalan Jalinsum Medan-Aceh Desa Jentera Kecamatan Wampu.
Selanjutnya diketahui Jumat (27/1) sekitar pukul 00.50 WIB mobil yang membawa Paino tiba di RS Putri Bidadari dan langsung dibawa ke UGD dan setelah dilakukan pemeriksaan awal terhadap diri Paino oleh dokter jaga dan dinyatakan bahwa Paino sudah meninggal dunia.
Sekitar pukul 03.10 WIB pihak keluarga dari Paino datang ke RS Putri Bidadari setelah dikabari oleh Arif, karena kejadian meninggal adanya luka tembak maka pihak keluarga menghubungi Polsek Stabat guna pengusutan dan penyedikan kejadian.
Sekitar pukul 03.49 WIB, setelah keluarga menyetujui dan pihak Polsek Stabat selanjutnya jenazah Paino dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi.
Saat petugas melakukan penyisiran dilapangan maka ditemukan beberapa barang bukti diantaranyab satu butir selongsong peluru, SPM jenis KLX dan sandal.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Kapolsek Stabat AKP Ferry Arisandi SH MH yang dikonfirmasi Antara melalui sambungan WA, Jumat (27/1) menjelaskan keluarga korban buat LP di Polres Langkat, sementara pihaknya masih membawa korban untuk dilakukan autopsi ke RS Bhayangkara Medan.
Semsntara itu dari informasi yang didapat sebelum penemuan mayat Paino diketahui dari adanya saksi Arif, warga Dusun 8 Paya Satu Desa Besilam BL Kecamatan Wampu dan menyampaikannya kepada Hendra, warga Dusun 5 Desa Kebun Balok Kecamatan Wampu.
Dimana sebelumnya korban Paino bersama Miran dan Amin sekitar pukul 21.00 WIB, duduk ngobrol santai di warung Miran yang beralamat di Dusun 1 Desa Besilam BL Kecamatan Wampu sambil menunggu teman-temannya dan pada pukul 22.45 WIB, Aipda Solomo datang bersama teman-temannya di warung tersebut dan ngobrol bareng.
Sekitar pukuk 23.00 WIB, mereka selesai ngobrol di warung, Paino dkk membubarkan diri dan arah pulang kerumah masing-masing, sedangkan korban Paino dengan mengendarai sepeda motor jenis KLX bergerak pulang dari warung milik Miran.
Namun setibanya diperjalanan dengan TKP di Devisi 1 Desa Besilam BL Kecamatan Wampu ada terdengar suara letusan dan pada pukul 23.18 WIB, oleh Arif saat melintas dijalan tersebut dilihat dan didapati Paino tergeletak ditengah jalan karena merasa takut Arif memanggil temannya Hendra ke TKP dan saat dibalikkan tubuh Piano ada luka tembak di dadanya.
Lalu, Pukul 23.54 WIB, Arif dan Hendra membawa Paino dengan mobil ke RS Putri Bidadari Jalan Jalinsum Medan-Aceh Desa Jentera Kecamatan Wampu.
Selanjutnya diketahui Jumat (27/1) sekitar pukul 00.50 WIB mobil yang membawa Paino tiba di RS Putri Bidadari dan langsung dibawa ke UGD dan setelah dilakukan pemeriksaan awal terhadap diri Paino oleh dokter jaga dan dinyatakan bahwa Paino sudah meninggal dunia.
Sekitar pukul 03.10 WIB pihak keluarga dari Paino datang ke RS Putri Bidadari setelah dikabari oleh Arif, karena kejadian meninggal adanya luka tembak maka pihak keluarga menghubungi Polsek Stabat guna pengusutan dan penyedikan kejadian.
Sekitar pukul 03.49 WIB, setelah keluarga menyetujui dan pihak Polsek Stabat selanjutnya jenazah Paino dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi.
Saat petugas melakukan penyisiran dilapangan maka ditemukan beberapa barang bukti diantaranyab satu butir selongsong peluru, SPM jenis KLX dan sandal.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023