Santri pondok pesantren Musthafawiyah, Desa Purba Baru Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Madina, Mursadi Kamil (20) korban hanyut di sungai Aek Singolot pada Senin (23/1) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Plt BPBD Madina, Mukhsin Nasution yang dikonfirmasi ANTARA, (26/1) menyampaikan, santri kelas VII asal Desa Pinang Sebatang Timur Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau itu pertama kali ditemukan oleh siswa  yang hendak pergi sekolah di sungai Batang Gadis tepatnya di sekitaran jembatan Hutabargot Kecamatan Huta Bargot atau sekitar 20 Kilometer dari tempat hanyutnya korban.

"Ia benar. Korban sudah ditemukan tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB di sekitaran jembatan Huta Bargot," ujarnya.

Mukhsin menyampaikan, korban pertama kali ditemukan oleh siswa yang hendak pergi sekolah di sekitaran jembatan Hutabargot dalam kondisi terapung.

"Siswa melihat ada mayat terapung disekiran jembatan Huta Bargot, kemudian mereka melaporkannya kepada warga. Dan selanjutnya warga melaporkannya ke BPBD," sebut Kaban.

Setelah mendapat informasi tersebut, kata Mukshin pihaknya langsung meneruskan informasi tersebut ke Basarnas. Setelah itu, Basarnas dan BPBD bersama dengan TNI/Polri yang dibantu warga mengangkat korban dan selanjutnya dibawa ke rumah sakit umum daerah Panyabungan untuk dilakukan visum.

Untuk memastikan korban merupakan santri korban hanyut Aek Singolot, Kaban menyebut pihaknya juga mendatangkan guru pengajar dari pesantren Musthafawiyah.

Dengan ditemukan korban tersebut, Kepala BPBD Madina mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut dalam melakukan pencarian korban.

Diberitakan sebelumnya, siswa pondok pesantren Musthafawiyah, Desa Purba Baru hanyut di sungai Aek Singolot pada Senin (23/1) sekira pukul 18.30 WIB.

Siswa kelas VII pondok pesantren Musthafawiyah diperkirakan terseret arus sungai saat hendak mandi di sungai Aek Singolot yang kebetulan pada saat itu debit air dalam keadaan naik.

Tim gabungan dari BPBD dan Basarnas Mandailing Natal juga diturunkan dalam melakukan pencarian korban.

Penyisiran sungai juga melibatkan personil dari Sat Pol PP, TNI dan Polri serta bantuan dari masyarakat yang prihatin dengan kejadian itu.

Pencarian korban juga dilakukan hingga ke jembatan Naga Juang Kecamatan Naga Juang atau 28 KM dari lokasi korban hanyut.

 

Pewarta: Holik

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023