Pemkab Dairi, Sumatera Utara, komitmen membantu pemerintah pusat dan Pemprov Sumatera Utara dalam pengendalian inflasi, diantaranya dengan mengeluarkan program pencanangan Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) sistem Agri Unggul di Kecamatan Parbuluan.
"Pemkab Dairi berkomitmen dan sangat mendukung sinergi pemerintah pusat dan daerah melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan untuk meredam gejolak inflasi dari komoditas volatile food atau inflasi komponen bergejolak," kata Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu di Sidikalang, Selasa.
Ia mengatakan, KPT ekosistim Agri Unggul nantinya diarahkan menjadi kawasan integrated farming dengan mendorong kelembagaan petani kedalam koperasi produsen, implementasi digital, pembiayaan permodalan petani melalui KUR Kluster dan peningkatan produksi di sisi hulu melalui pemberian sarana produksi, alat dan mesin pertanian serta alat operasional lainnya kepada petani lainnya.
"Pola pengembangan kerjasama pada KPT Ekosistem Agri Unggul Dairi itu melalui kerjasama kemitraan berbasis public private partnership yang menjalin kerjasama antara masyarakat petani melalui koperasi produsen Aur Dairi Botanikal dengan berbagai lembaga terkait," katanya.
Ia mengatakan, disamping untuk bertujuan untuk pengendalian inflasi daerah, KPT Ekosistim Agri Unggul Dairi dibangun untuk mensejahterakan masyarakat petani Dairi yang akibat krisis multidimensi sejak merebaknya Pandemi COVID-19 dan munculnya persoalan lain.
Misalnya, masalah seperti mahalnya pupuk, kesulitan bibit, mahalnya biaya modal melalui tengkulak dan tidak adanya jaminan harga sehingga harga jatuh pada saat panen raya sehingga kesemuanya menyulitkan dan merugikan petani.
"Ekosistem Agri Unggul menggandeng perbankan yakni Bank Sumut dan Bank BRI untuk penyaluran KUR Klaster dengan bunga subsidi 6 persen, mengajak mitra pihak swasta lain seperti Pemprov Sumut, Pemkot Medan dan kabupaten lain untuk penguatan kerjasama antar daerah," katanya.
Kemudian, kerjasama itu juga mendorong implementasi digital dan integrated farming, Peningkatan produksi pangan di sisi hulu melalui pemberian Saprodi (Sarana Produksi), Alsintan (Alat dan Mesin Pertanian), serta alat operasional lainnya.
"Kemudian untuk petani Gerakan urban farming melalui pemberian dan penanaman massal bibit cabai merah, perluasan klaster pangan binaan baru, penggunaan pupuk organik, pelaksanaan High Level Meeting koordinasi dan sinergi pengendalian inflasi, pelaksanaan operasi pasar murah, penyaluran subsidi bantuan transportasi pengiriman komoditas pangan, serta sosialisasi dan edukasi belanja bijak," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Pemkab Dairi berkomitmen dan sangat mendukung sinergi pemerintah pusat dan daerah melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan untuk meredam gejolak inflasi dari komoditas volatile food atau inflasi komponen bergejolak," kata Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu di Sidikalang, Selasa.
Ia mengatakan, KPT ekosistim Agri Unggul nantinya diarahkan menjadi kawasan integrated farming dengan mendorong kelembagaan petani kedalam koperasi produsen, implementasi digital, pembiayaan permodalan petani melalui KUR Kluster dan peningkatan produksi di sisi hulu melalui pemberian sarana produksi, alat dan mesin pertanian serta alat operasional lainnya kepada petani lainnya.
"Pola pengembangan kerjasama pada KPT Ekosistem Agri Unggul Dairi itu melalui kerjasama kemitraan berbasis public private partnership yang menjalin kerjasama antara masyarakat petani melalui koperasi produsen Aur Dairi Botanikal dengan berbagai lembaga terkait," katanya.
Ia mengatakan, disamping untuk bertujuan untuk pengendalian inflasi daerah, KPT Ekosistim Agri Unggul Dairi dibangun untuk mensejahterakan masyarakat petani Dairi yang akibat krisis multidimensi sejak merebaknya Pandemi COVID-19 dan munculnya persoalan lain.
Misalnya, masalah seperti mahalnya pupuk, kesulitan bibit, mahalnya biaya modal melalui tengkulak dan tidak adanya jaminan harga sehingga harga jatuh pada saat panen raya sehingga kesemuanya menyulitkan dan merugikan petani.
"Ekosistem Agri Unggul menggandeng perbankan yakni Bank Sumut dan Bank BRI untuk penyaluran KUR Klaster dengan bunga subsidi 6 persen, mengajak mitra pihak swasta lain seperti Pemprov Sumut, Pemkot Medan dan kabupaten lain untuk penguatan kerjasama antar daerah," katanya.
Kemudian, kerjasama itu juga mendorong implementasi digital dan integrated farming, Peningkatan produksi pangan di sisi hulu melalui pemberian Saprodi (Sarana Produksi), Alsintan (Alat dan Mesin Pertanian), serta alat operasional lainnya.
"Kemudian untuk petani Gerakan urban farming melalui pemberian dan penanaman massal bibit cabai merah, perluasan klaster pangan binaan baru, penggunaan pupuk organik, pelaksanaan High Level Meeting koordinasi dan sinergi pengendalian inflasi, pelaksanaan operasi pasar murah, penyaluran subsidi bantuan transportasi pengiriman komoditas pangan, serta sosialisasi dan edukasi belanja bijak," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022