Luapan air Sungai Batang Toru yang merendam ratusan rumah di Lingkungan I Rianiate, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan belum sepenuhnya surut.

"Sudah sembilan hari air masih juga bertahan," kata Jalal Nasution (63), tokoh masyarakat Kelurahan Rianiate, Kecamatan Angkola Sangkunur kepada ANTARA, Jumat.

Ia mengatakan sulitnya air yang merendam ratusan rumah di Lingkungan I Kelurahan Rianiate diduga diakibatkan terjadinya penyempitan aliran air di muara Danau Siais.

"Air yang merendam rumah-rumah warga ini bermuara ke Danau Siais lalu mengalir jauh ke laut lepas Samudera Hindia melalui Sungai Batang Toru," jelasnya.

Menyempitnya aliran muara diduga menjadi biang kerok air yang merendam permukiman warga di Lingkungan I Rianiate sulit susut, padahal beberapa hari ini cuaca belakangan jarang terjadi hujan, katanya.

"Memang sejumlah masyarakat sudah melakukan gotong royong berupaya menormalisasi muara dengan memotong rimbunnya pepohonan di kiri kanan muara agar air lancar," tambah dia.

Ia juga mengabarkan bahwa sebagian besar warga masyarakat terdampak banjir masih bertahan dalam tenda-tenda darurat di pasang BPBD Tapsel sambil menunggu air surut.

"Semoga setelah pepohonan dan berbagai jenis tanaman dan rerumputan pada muara di potong, air Danau Siais semakin lancar mengalir dengan harapan air merendam  rumah-rumah warga juga ikut surut," katanya.

Camat Kecamatan Angkola Sangkunur M. Rizal menyatakan terus memantau keberadaan banjir di wilayah kerjanya dengan tetap melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

"Kita tetap pantau dan setiap waktu melakukan kordinasi aktif dengan masyarakat, pemerintahan desa, kecamatan maupun kabupaten (BPBD) mengingat cuaca akhir-akhir ini tergolong ekstrem," tegasnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022