Wakil Bupati Tapanuli Selatan, Rasyid Assaf Dongoran, M.Si dan tim rutin setiap bulan mendistribusikan sembako berisi minyak makan, gula, beras, garam, ikan kaleng dan lainnya yang berjudul "Boras Pir Ni Tondi" .
Kali ini menjelang HUT Kabupaten Tapanuli Selatan ke-72, ia bersama tim menyalurkan bantuan kepada para janda kurang mampu dan anak yatim di Kecamatan Batangtoru dan Kecamatan Muara Batangtoru.
Rasyid di Sipirok, Rabu, mengatakan, ada dua tujuan kegiatan tersebut dilakukan, pertama sebagai bentuk kampanye kesadaran agar setiap orang kaya dan orang mampu di Tapsel juga ikut memperhatikan ibu janda dan anak yatim yang ada di Tapsel secara rutin.
"Intinya, diharapkan melalui kegiatan itu, agar semakin banyak orang memperhatikan janda dan yatim miskin secara rutin. Kedua ini memang memang kami jadikan sebagai saluran prioritas atas pendapatan kami untuk mereka janda dan yatim miskin," katanya.
Perlu diketahui, kata dia, bahwa apapun agama yang ada di Indonesia, pasti ada sejenis pembagian untuk orang lemah miskin atas setiap pendapatannya. Apalagi memang Rasulullah Muhammad SAW menitipkan pesan, bantulah orang lemah dan rutin.
"Saya sudah distribusi "Semangat/Tondi" saya kepada janda dan yatim miskin di Kecamatan Sipirok, Kecamatan Arse, Kecamatan SDH. Nah bulan November 2022 ini giliran di Kecamatan Batangtoru yang kami salurkan kepada 35 janda dan di Muara Batangtoru sebanyak 40 janda dan yatim miskin," katanya.
Ketika ditanya tentang kemungkinan ada anggapan bahwa tindakan rutinitas distribusi "Boras Pir ni tondi" setiap bulan akan dinilai ada unsur riya dan kampanye politik, Rasyid mengatakan dirinya tidak perduli apa kata orang.
"Jika didengar ucapan dan desas desus itu, kita tidak jadi berbagi kepada kaum miskin. Sudahlah itu, yang benci akan tetap benci apapun kebaikan yang kita buat. Lagian agama Islam membolehkan kita berbagi kepada kaum lemah secara terbuka atau secara tertutup, yang penting dengan niat lurus karena Allah SWT," katanya.
Ia menegaskan, sudah menjadi tugasnya sebagai pemimpin formal di Tapsel memberikan contoh semampunya. Jika ad yang mau mengikuti langkahnya ia mengaku sangat bersyukur dan jika tidak ada yang mau, maka tidak menjadi masalah.
"Namun, yang tadi itu jangan ada pihak yang "lawak-lawak"yakni ada pihak yang tidak berbagi, tapi malah ngomongin "berghibah" dan mencibir tentang orang lain yang berbagi pada kaum miskin," katanya tersenyum simpul.
"Pokoknya, tugas saya memberi contoh dan rutin ketika sebagai Wabup. Selesai sudah, ikut silahkan, tidak ikut tak apa- apa. Berbagi secara terbuka silahkan, berbagi secara diam-diam bagus. Kita kembangkan dan berjuang untuk hati dan pikiran rakyat agar simpati pada orang yang miskin," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Kali ini menjelang HUT Kabupaten Tapanuli Selatan ke-72, ia bersama tim menyalurkan bantuan kepada para janda kurang mampu dan anak yatim di Kecamatan Batangtoru dan Kecamatan Muara Batangtoru.
Rasyid di Sipirok, Rabu, mengatakan, ada dua tujuan kegiatan tersebut dilakukan, pertama sebagai bentuk kampanye kesadaran agar setiap orang kaya dan orang mampu di Tapsel juga ikut memperhatikan ibu janda dan anak yatim yang ada di Tapsel secara rutin.
"Intinya, diharapkan melalui kegiatan itu, agar semakin banyak orang memperhatikan janda dan yatim miskin secara rutin. Kedua ini memang memang kami jadikan sebagai saluran prioritas atas pendapatan kami untuk mereka janda dan yatim miskin," katanya.
Perlu diketahui, kata dia, bahwa apapun agama yang ada di Indonesia, pasti ada sejenis pembagian untuk orang lemah miskin atas setiap pendapatannya. Apalagi memang Rasulullah Muhammad SAW menitipkan pesan, bantulah orang lemah dan rutin.
"Saya sudah distribusi "Semangat/Tondi" saya kepada janda dan yatim miskin di Kecamatan Sipirok, Kecamatan Arse, Kecamatan SDH. Nah bulan November 2022 ini giliran di Kecamatan Batangtoru yang kami salurkan kepada 35 janda dan di Muara Batangtoru sebanyak 40 janda dan yatim miskin," katanya.
Ketika ditanya tentang kemungkinan ada anggapan bahwa tindakan rutinitas distribusi "Boras Pir ni tondi" setiap bulan akan dinilai ada unsur riya dan kampanye politik, Rasyid mengatakan dirinya tidak perduli apa kata orang.
"Jika didengar ucapan dan desas desus itu, kita tidak jadi berbagi kepada kaum miskin. Sudahlah itu, yang benci akan tetap benci apapun kebaikan yang kita buat. Lagian agama Islam membolehkan kita berbagi kepada kaum lemah secara terbuka atau secara tertutup, yang penting dengan niat lurus karena Allah SWT," katanya.
Ia menegaskan, sudah menjadi tugasnya sebagai pemimpin formal di Tapsel memberikan contoh semampunya. Jika ad yang mau mengikuti langkahnya ia mengaku sangat bersyukur dan jika tidak ada yang mau, maka tidak menjadi masalah.
"Namun, yang tadi itu jangan ada pihak yang "lawak-lawak"yakni ada pihak yang tidak berbagi, tapi malah ngomongin "berghibah" dan mencibir tentang orang lain yang berbagi pada kaum miskin," katanya tersenyum simpul.
"Pokoknya, tugas saya memberi contoh dan rutin ketika sebagai Wabup. Selesai sudah, ikut silahkan, tidak ikut tak apa- apa. Berbagi secara terbuka silahkan, berbagi secara diam-diam bagus. Kita kembangkan dan berjuang untuk hati dan pikiran rakyat agar simpati pada orang yang miskin," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022