Kementerian Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi KUR bagi petani milenial, mahasiswa Polbangtan Medan semester 7 dan alumni Polbangtan Medan secara daring dan luring di Polbangtan Medan (24/10).
Sosialisasi KUR dilakukan pemerintah dan akademisi untuk memperluas manfaat kredit program pemerintah khususnya KUR ke masyarakat.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa saat ini pemerintah memiliki fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian yang bisa menunjang proses budidaya sampai pengembangan usaha tani.
Layanan tersebut harus bisa dimanfaatkan karena pemerintah telah meringankan bunga KUR hingga 3 persen. KUR penting apalagi pertanian merupakan sektor utama.
Sektor pertanian perlu tetap berlangsung karena bukan hanya menyangkut soal makanan, tetapi juga kesehatan dan lapangan kerja. Pertanian itu menghidupi industri dan memutar ekonomi.
“KUR adalah program pemerintah. Jadi, sangat layak untuk terus digulirkan,” kata Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menuturkan, solusi untuk membangun pertanian adalah wirausaha agribisnis.
“Ada dua kunci utama dalam mencapai kesuksesan dalam mengelola sektor pertanian yang pertama adalah manfaatkan smart farming dan yang kedua adalah tingkatkan skala usaha melalui akses Kredit Usaha Rakyat (KUR),” tegas Dedi.
Kegiatan sosialisasi KUR bertema “Pastikan kita pakai KUR” ini, Polbangtan Medan ingin memberikan informasi bagi masyarakat terutama calon pengusaha dari kalangan mahasiswa dan alumni yang memiliki passion dan bakat yang hebat dalam dunia kewirausahaan agar memanfaatkan kesempatan memperoleh kemudahan dalam mengakses modal melalui KUR.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini saat membuka kegiatan mengatakan bahwa kegiatan Sosialisasi KUR Goes To Campus ini merupakan perwujudan kolaborasi antara Pemerintah, Lembaga Penyalur KUR dari Bank BRI dan civitas akademika di Polbangtan Medan untuk dapat mendorong terciptanya wirausaha muda dari kalangan mahasiswa dan alumni.
Diharapkan sosialisasi ini bisa menciptakan lapangan kerja dan mendorong pelaku usaha, terutama mahasiswa yang sedang memulai kewirausahaannya agar bisa menjadi wirausaha yang tangguh.
“Kita memang harus memiliki kewirausahaan yang kuat di berbagai sektor, agar kita punya pengalaman yang komprehensif dan tidak hanya hebat di teori tetapi prakteknya juga hebat. Sinergi dengan Kementerian Pertanian dan Lembaga Penyalur KUR ini harus terus kita tingkatkan. Tentu diharapkan dapat memadukan ilmu pengetahuan dan kemampuan untuk berinovasi membaca peluang, sehingga menghasilkan entrepreneur yang berkualitas” kata Yuliana.
Sementara itu, Bank BRI sebagai salah satu Lembaga Penyalur KUR berkomitmen untuk membuka akses KUR seluas-luasnya kepada pelaku usaha, termasuk UMKM dari kalangan pergurungan tinggi di wilayah Medan. Mahasiswa yang memiliki usaha, bisa memanfaatkan kredit/pembiayaan melalui KUR sesuai dengan kebutuhannya.
Muhendra Kesuma sebagai RM Mikro BRI KUR diakses oleh UMKM atau Koperasi yang bergerak dibidang pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian, kehutanan dan jasa keuangan simpan pinjam. BRI mengkategorikan usaha yang dapat melakukan pinjaman KUR yaitu pedagang, Home Industri dan Jasa.
“KUR Mikro Bank BRI memberikan pinjaman maksimum sampai Rp 100 juta per debitur dengan suku bunga 6% efektif per tahun bebas biaya administrasi dan provisi. Debitur juga telah melakukan usaha secara aktif selama 6 bulan. Debitur harus menyertakan persyaratan yang harus dipenuhi seperti KTP, Kartu Keluarga dan surat ijin Usaha” kata Muhendra.
Melalui kegiatan ini diharapkan para pelaku usaha pemula yang terkendala permodalan usaha dapat mengetahui informasi mengenai bantuan modal dari KUR. Dengan berwirausaha, para mahasiswa ataupun anak muda bisa menjadi game changer yang berkontribusi kepada pembangunan ekonomi Indonesia.
Ini menjadi momentum kolaborasi antara pemerintah dan civitas akademika untuk menciptakan SDM unggul dan juga bisa memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang ada.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Sosialisasi KUR dilakukan pemerintah dan akademisi untuk memperluas manfaat kredit program pemerintah khususnya KUR ke masyarakat.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa saat ini pemerintah memiliki fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian yang bisa menunjang proses budidaya sampai pengembangan usaha tani.
Layanan tersebut harus bisa dimanfaatkan karena pemerintah telah meringankan bunga KUR hingga 3 persen. KUR penting apalagi pertanian merupakan sektor utama.
Sektor pertanian perlu tetap berlangsung karena bukan hanya menyangkut soal makanan, tetapi juga kesehatan dan lapangan kerja. Pertanian itu menghidupi industri dan memutar ekonomi.
“KUR adalah program pemerintah. Jadi, sangat layak untuk terus digulirkan,” kata Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menuturkan, solusi untuk membangun pertanian adalah wirausaha agribisnis.
“Ada dua kunci utama dalam mencapai kesuksesan dalam mengelola sektor pertanian yang pertama adalah manfaatkan smart farming dan yang kedua adalah tingkatkan skala usaha melalui akses Kredit Usaha Rakyat (KUR),” tegas Dedi.
Kegiatan sosialisasi KUR bertema “Pastikan kita pakai KUR” ini, Polbangtan Medan ingin memberikan informasi bagi masyarakat terutama calon pengusaha dari kalangan mahasiswa dan alumni yang memiliki passion dan bakat yang hebat dalam dunia kewirausahaan agar memanfaatkan kesempatan memperoleh kemudahan dalam mengakses modal melalui KUR.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini saat membuka kegiatan mengatakan bahwa kegiatan Sosialisasi KUR Goes To Campus ini merupakan perwujudan kolaborasi antara Pemerintah, Lembaga Penyalur KUR dari Bank BRI dan civitas akademika di Polbangtan Medan untuk dapat mendorong terciptanya wirausaha muda dari kalangan mahasiswa dan alumni.
Diharapkan sosialisasi ini bisa menciptakan lapangan kerja dan mendorong pelaku usaha, terutama mahasiswa yang sedang memulai kewirausahaannya agar bisa menjadi wirausaha yang tangguh.
“Kita memang harus memiliki kewirausahaan yang kuat di berbagai sektor, agar kita punya pengalaman yang komprehensif dan tidak hanya hebat di teori tetapi prakteknya juga hebat. Sinergi dengan Kementerian Pertanian dan Lembaga Penyalur KUR ini harus terus kita tingkatkan. Tentu diharapkan dapat memadukan ilmu pengetahuan dan kemampuan untuk berinovasi membaca peluang, sehingga menghasilkan entrepreneur yang berkualitas” kata Yuliana.
Sementara itu, Bank BRI sebagai salah satu Lembaga Penyalur KUR berkomitmen untuk membuka akses KUR seluas-luasnya kepada pelaku usaha, termasuk UMKM dari kalangan pergurungan tinggi di wilayah Medan. Mahasiswa yang memiliki usaha, bisa memanfaatkan kredit/pembiayaan melalui KUR sesuai dengan kebutuhannya.
Muhendra Kesuma sebagai RM Mikro BRI KUR diakses oleh UMKM atau Koperasi yang bergerak dibidang pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian, kehutanan dan jasa keuangan simpan pinjam. BRI mengkategorikan usaha yang dapat melakukan pinjaman KUR yaitu pedagang, Home Industri dan Jasa.
“KUR Mikro Bank BRI memberikan pinjaman maksimum sampai Rp 100 juta per debitur dengan suku bunga 6% efektif per tahun bebas biaya administrasi dan provisi. Debitur juga telah melakukan usaha secara aktif selama 6 bulan. Debitur harus menyertakan persyaratan yang harus dipenuhi seperti KTP, Kartu Keluarga dan surat ijin Usaha” kata Muhendra.
Melalui kegiatan ini diharapkan para pelaku usaha pemula yang terkendala permodalan usaha dapat mengetahui informasi mengenai bantuan modal dari KUR. Dengan berwirausaha, para mahasiswa ataupun anak muda bisa menjadi game changer yang berkontribusi kepada pembangunan ekonomi Indonesia.
Ini menjadi momentum kolaborasi antara pemerintah dan civitas akademika untuk menciptakan SDM unggul dan juga bisa memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang ada.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022