Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak membeli obat bebas tanpa rekomendasi dari tenaga kesehatan, sampai didapatkan hasil investigasi menyeluruh oleh Kementerian Kesehatan dan BPOM.
 
Imbauan tersebut dikeluarkan sebagai langkah antisipatif untuk mencegah merebaknya kasus gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak.
 
"Jangan mengkonsumsi obat sembarangan dan harus ada petunjuk dokter," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis di Medan, Jumat.
 
Ia juga mengimbau para orang tua untuk segera membawa anak-anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat apabila memiliki gejala awal gangguan ginjal.
 
Adapun gejala awal gangguan ginjal akut itu seperti penurunan frekuensi dan volume urine atau kencing, serta gejala lainnya seperti demam, mual dan diare.

Baca juga: Enam anak di Sumut meninggal akibat ginjal akut misterius

Baca juga: BPOM umumkan lima produk obat sirop lampaui batas aman Etilen Glikol
 
Ia juga meminta para orang tua tidak perlu panik berlebihan dalam menyikapi fenomena penyakit gangguan ginjal yang terjadi saat ini.
 
"Kita minta jangan panik, namun tetap waspada. Segera bawa anak-anak ke fasilitas kesehatan terdekat apabila memiliki gejala," katanya.
 
Saat ini Kementerian Kesehatan bersama BPOM, IDAI, ahli epidemiologi, ahli farmasi, serta Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.
 
Dalam pemeriksaan yang dilakukan terhadap sisa sampel obat yang dikonsumsi oleh pasien, sementara ditemukan jejak senyawa yang berpotensi mengakibatkan gangguan ginjal akut.
 
Pemerintah Indonesia telah menginstruksikan penghentian sementara penjualan obat sirup di seluruh apotek selama pelaksanaan investigasi risiko infeksi.
 
Tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan diminta untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sirup sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.
 
Menurut hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BPOM, ada lima produk obat sirop yang mengandung cemaran etilen glikol (EG) melampaui ambang batas aman.
 
Kelima produk tersebut meliputi Termorex Sirup (obat demam) produksi PT Konimex, Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu) produksi PT Yarindo Farmatama, serta Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Demam Sirup (obat demam), dan Unibebi Demam Drops (obat demam) produksi Universal Pharmaceutical Industries.
  

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinkes Sumut imbau warga tak membeli obat tanpa resep nakes

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022