Meningkatnya jumlah kasus gagal ginjal akut pada anak (GGAPA) di Indonesia. Dinas Kesehatan Kota Sibolga memantau peredaran obat berbentuk cairan atau sirup ke seluruh fasilitas kesehatan (Faskes) dan apotek di Kota Sibolga, Juma't (21/10)

Sekretaris Dinkes Sibolga, dokter Donna Pandiangan mengungkapkan, pemantauan dilakukan sehubungan dengan adanya surat edaran  Kementerian Kesehatan Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak

"Berdasarakan  data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tren jumlah kasus GGAPA menunjukkan peningkatan sejak bulan Agustus hingga Oktober 2022. GGAPA menyerang anak usia 6 bulan hingga 18 tahun. Tertinggi tejadi pada anak usia 1 tahun hingga 5 tahun dengan total 206 kasus," Ujarnya

Ia mengatakan, Isi dalam SE tersebut, di antaranya menegaskan Tenaga Tesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/sirup sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

"Untuk sementara seluruh apotek dilarang menjual obat bebas, dan/atau bebas terbatas dalam bentuk sirup kepada masyarakat sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan erundang-undangan," Ungkapnya

Menurutnya, Memang, saat ini ada peningkatan kasus gagal ginjal akut terutama terjadi pada anak-anak. Bahkan, di Sumatera Utara sudah ditemukan kasusnya.

"Saat ini untuk kasus gagal ginjal akut di Kota Sibolga belum ada ditemukan kasusnya," P
pungkasnya

 

Pewarta: Tamy

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022