Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman mengajak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh berkolaborasi dalam pengembangan budaya dan pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
"Kekuatan yang harus dibangun adalah skema kolaborasi, baik itu segi pemerintah maupun masyarakat itu sendiri," ucap Aulia dalam pertunjukan kesenian khazanah peyasan nanggore bertema keberagaman Indonesia melalui estetika seni budaya di Gedung PRSU Medan, Rabu (5/10) malam.
Dengan begitu, lanjut dia, kegiatan ini bisa menonjolkan kebudayaan, muatan lokal maupun tempat-tempat wisata yang menarik bagi wisatawan.
Menurutnya, Provinsi Aceh memiliki potensi wisata yang sangat banyak keunikan dan keragaman, mulai keindahan pantai, budaya, dan tempat-tempat berbagai daya tarik wisata yang terkait dengan alam dan peninggalan sejarah.
Begitu juga dengan Kota Medan merupakan kota terbesar ke tiga di Indonesia, sekaligus ibu kota Sumatera Utara ini memiliki banyak destinasi menawarkan pesona yang memukau hati.
Medan juga terkenal kota kuliner dan kota multi etnis kaya akan budaya yang menyuguhkan beragam wisata religi dan budaya tersebar di seluruh penjuru kota.
"Tidak bisa dipungkiri, Kota Medan dan Aceh sama-sama memiliki budaya dan wisata yang begitu luar biasa. Tentu bisa menjadi peluang mengembangkan potensi budaya dan wisata lebih mendunia," kata Aulia.
"Pengembangan itu bisa dilakukan salah satu dengan pertunjukan seni, seperti ini. Melalui acara malam ini, Aceh telah menunjukkan kekayaan budaya yang dimiliki," tegas Wakil Wali Kota Medan.
Kabid Bahasq dan Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Nurlaila Hamjah, mengapresiasi kepada Pemkot Medan yang telah menyambut baik pergelaran seni ini.
Pihaknya berharap melalui pergelaran seni itu dapat terjalin kolaborasi dalam pengembangan dan promosi budaya maupun wisata.
"Setiap penyelenggaran seni, kami berharap dapat mengajak seluruh penonton untuk mengetahui lebih banyak tentang Aceh dan sebagai pelestarian dan promosi terhadap seni budaya itu sendiri," terang Nurlaila.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Kekuatan yang harus dibangun adalah skema kolaborasi, baik itu segi pemerintah maupun masyarakat itu sendiri," ucap Aulia dalam pertunjukan kesenian khazanah peyasan nanggore bertema keberagaman Indonesia melalui estetika seni budaya di Gedung PRSU Medan, Rabu (5/10) malam.
Dengan begitu, lanjut dia, kegiatan ini bisa menonjolkan kebudayaan, muatan lokal maupun tempat-tempat wisata yang menarik bagi wisatawan.
Menurutnya, Provinsi Aceh memiliki potensi wisata yang sangat banyak keunikan dan keragaman, mulai keindahan pantai, budaya, dan tempat-tempat berbagai daya tarik wisata yang terkait dengan alam dan peninggalan sejarah.
Begitu juga dengan Kota Medan merupakan kota terbesar ke tiga di Indonesia, sekaligus ibu kota Sumatera Utara ini memiliki banyak destinasi menawarkan pesona yang memukau hati.
Medan juga terkenal kota kuliner dan kota multi etnis kaya akan budaya yang menyuguhkan beragam wisata religi dan budaya tersebar di seluruh penjuru kota.
"Tidak bisa dipungkiri, Kota Medan dan Aceh sama-sama memiliki budaya dan wisata yang begitu luar biasa. Tentu bisa menjadi peluang mengembangkan potensi budaya dan wisata lebih mendunia," kata Aulia.
"Pengembangan itu bisa dilakukan salah satu dengan pertunjukan seni, seperti ini. Melalui acara malam ini, Aceh telah menunjukkan kekayaan budaya yang dimiliki," tegas Wakil Wali Kota Medan.
Kabid Bahasq dan Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Nurlaila Hamjah, mengapresiasi kepada Pemkot Medan yang telah menyambut baik pergelaran seni ini.
Pihaknya berharap melalui pergelaran seni itu dapat terjalin kolaborasi dalam pengembangan dan promosi budaya maupun wisata.
"Setiap penyelenggaran seni, kami berharap dapat mengajak seluruh penonton untuk mengetahui lebih banyak tentang Aceh dan sebagai pelestarian dan promosi terhadap seni budaya itu sendiri," terang Nurlaila.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022