Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menginformasikan, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,0 kembali mengguncang wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, dini hari pukul 03.00.42 WIB, Jumat (7/10).
Guncangan gempa susulan ini sangat dirasakan oleh warga Taput, baik yang ada di dalam rumah maupun di luar rumah.
"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 5,0 dengan episenter yang terletak pada koordinat 2.02 LU dan 99.01 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 5 km timur laut Tapanuli Utara di kedalaman 10 km," tulis Daryono dalam keterangan tertulis diterima Antara.
Disebutkan, jenis dan mekanisme gempa bumi berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi disebabkan oleh aktivitas sesar aktif.
"Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan IV MMI di Tarutung. Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi, III MMI di Sipoholon," sebutnya.
Lanjutnya, mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser.
Kepala BBMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho juga turut menjelaskan, gempa tersebut masih termasuk dalam rangkaian gempa susulan dari gempa utama Taput magnitudo 5,8 yang terjadi pukul 02:28:41 WIB, Sabtu (1/10).
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Guncangan gempa susulan ini sangat dirasakan oleh warga Taput, baik yang ada di dalam rumah maupun di luar rumah.
"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 5,0 dengan episenter yang terletak pada koordinat 2.02 LU dan 99.01 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 5 km timur laut Tapanuli Utara di kedalaman 10 km," tulis Daryono dalam keterangan tertulis diterima Antara.
Disebutkan, jenis dan mekanisme gempa bumi berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi disebabkan oleh aktivitas sesar aktif.
"Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan IV MMI di Tarutung. Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi, III MMI di Sipoholon," sebutnya.
Lanjutnya, mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser.
Kepala BBMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho juga turut menjelaskan, gempa tersebut masih termasuk dalam rangkaian gempa susulan dari gempa utama Taput magnitudo 5,8 yang terjadi pukul 02:28:41 WIB, Sabtu (1/10).
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022