PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara menyambut baik para investor perusahaan nikel di Sumatera Utara (Sumut) yang rencananya bakal berinvestasi dalam bidang pengolahan nikel di daerah tersebut.
General Manajer PLN UIW Sumut Tonny Bellamy, dalam keterangan tertulis di Medan, Selasa, mengatakan, saat ini PLN UIW memiliki daya listrik sebesar lebih kurang 600 MW, sehingga mampu memenuhi kebutuhan listrik dalam memproduksi baterai perusahaan nikel tersebut.
Tonny Bellamy mengemukakan bahwa PLN siap menjadi satu-satunya pemasok utama kebutuhan listrik menggunakan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk kebutuhan produksi perusahaan nikel tersebut.
"Kita akan bangun infrastruktur pendukung yang dibutuhkan perusahaan nikel tersebut. Para investor yang akan berinvestasi tidak perlu ragu soal keandalan sistem kelistrikan di Sumut," ucapnya.
Tonny menyebutkan, PLN UIW Sumut juga ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kondisi pasokan tenaga listrik di Sumut saat ini surplus.'
"PLN juga memiliki produk Renewable Energy Certificate (REC) yang dapat digunakan oleh seluruh pelanggan yang membutuhkan pengakuan sumber listrik dan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang diakui secara Internasional," jelas Tonny.
Konsultan Perusahaan Nikel, James Meisenheimer dan Eric Lesmana mengatakan, pengolahan nikel menjadi baterai ini direncanakan akan beroperasi di Kawasan Industri Medan seluas 80 Hektare.
Pihak konsultan, lanjutnya, ingin memastikan infrastruktur pendukung yang dibutuhkan perusahaan nikel tersebut tersedia dan handal, khususnya suplai kelistrikan yang handal.
"Untuk tahap awal di tahun 2023 rencana kebutuhan listrik lebih kurang 30 MW hingga 35 MW, dan akan meningkat di tahun 2025 menjadi 105 MW," kata Eric.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
General Manajer PLN UIW Sumut Tonny Bellamy, dalam keterangan tertulis di Medan, Selasa, mengatakan, saat ini PLN UIW memiliki daya listrik sebesar lebih kurang 600 MW, sehingga mampu memenuhi kebutuhan listrik dalam memproduksi baterai perusahaan nikel tersebut.
Tonny Bellamy mengemukakan bahwa PLN siap menjadi satu-satunya pemasok utama kebutuhan listrik menggunakan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk kebutuhan produksi perusahaan nikel tersebut.
"Kita akan bangun infrastruktur pendukung yang dibutuhkan perusahaan nikel tersebut. Para investor yang akan berinvestasi tidak perlu ragu soal keandalan sistem kelistrikan di Sumut," ucapnya.
Tonny menyebutkan, PLN UIW Sumut juga ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kondisi pasokan tenaga listrik di Sumut saat ini surplus.'
"PLN juga memiliki produk Renewable Energy Certificate (REC) yang dapat digunakan oleh seluruh pelanggan yang membutuhkan pengakuan sumber listrik dan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang diakui secara Internasional," jelas Tonny.
Konsultan Perusahaan Nikel, James Meisenheimer dan Eric Lesmana mengatakan, pengolahan nikel menjadi baterai ini direncanakan akan beroperasi di Kawasan Industri Medan seluas 80 Hektare.
Pihak konsultan, lanjutnya, ingin memastikan infrastruktur pendukung yang dibutuhkan perusahaan nikel tersebut tersedia dan handal, khususnya suplai kelistrikan yang handal.
"Untuk tahap awal di tahun 2023 rencana kebutuhan listrik lebih kurang 30 MW hingga 35 MW, dan akan meningkat di tahun 2025 menjadi 105 MW," kata Eric.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022