Perkembangan teknologi dan informasi yang kian dinamis menuntut kemampuan penyuluh menguasai aplikasi [software] guna mendukung pembuatan media penyuluhan. Upaya tersebut dilakukan oleh Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] pada sejumlah penyuluh Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara oleh dosen Polbangtan Medan, Herawati di Dairi [10/08].

Kementerian Pertanian RI menyokong unit pelaksana teknis [UPT] di daerah seperti Polbangtan Medan pada penyuluh Dairi, menunjang peningkatan kapasitas penyuluh Dairi untuk meningkatkan kualitas penyuluhan bagi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian.

Upaya tersebut didukung oleh Kepala Dinas Pertanian ketahanan  Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi, Robot Simanullang yang mengapresiasi inisiasi Polbangtan Medan, yang bersedia menyediakan waktu dan berbagi ilmu bagi penyuluh Dairi.

Sekitar 32 penyuluh dari seluruh Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di Dairi mengutus penyuluhnya untuk belajar teori dan praktik membuat desain flyer menggunakan aplikasi Corel Draw.

Langkah Polbangtan Medan sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa pertanian nasional saat ini dan ke depan menuntut hadirnya penyuluh selaku pendamping petani dan pelaku usaha tani, mampu meningkatkan produktivitas dan mengolah hasil pertanian dari hulu ke hilir.

"Perkembangan teknologi informasi dan inovasi teknologi menunjang sektor pertanian sekaligus menjadi tantangan bagi penyuluh, untuk mampu memanfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas dan hasil pertanian, dengan mengubah pola penyuluhan demi terwujudnya pertanian maju, mandiri dan modern," katanya.

Menurutnya, penyuluh pertanian yang kuat selain didukung oleh kelembagaan yang kuat dan sarana prasarana yang memadai, juga memahami teknologi informasi dan strategi penyuluh terkini.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa kondisi penyuluhan pertanian mendekati ideal setelah lahirnya UU Sistem Penyuluhan No 16/2006, namun setelah adanya UU Pemerintahan Daerah No 23/2014 maka sistem penyuluhan pertanian mengalami perubahan lantaran beberapa kelembagaan penyuluh pertanian tidak ada.

"Perubahan ini memerlukan kerja keras BPPSDMP Kementan dalam mengelola penyuluh yang berkualitas, sekaligus adaptif terhadap kemajuan teknologi informasi, yang menuntut penyuluh mampu memanfaatkan tekhnologi dalam kegiatan penyuluhan," kata Dedi Nursyamsi.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa pihaknya mendorong penyuluh memanfaatkan teknologi, baik dalam mendampingi petani di lapangan.

"Senjata bagus, peluru bagus, tapi kalau tidak ada juru tembaknya maka akan sulit,” katanya mengutip arahan Mentan Syahrul.

Dosen Polbangtan Medan, Herawati bersama timnya, Ira Lisyani Tampubolon melatih penyuluh Dairi memakai aplikasi Corel Draw untuk membuat logo, flyer, brosur, dan poster.

Sebelum materi dimulai, peserta diberi pretest dan postest terkait deign grafis untuk mengevaluasi sejauh mana pemahaman peserta dalam mengikuti dan memahami materi yang diberikan. Pelatihan tersebut merupakan komitmen Kementan dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM pertanian. 

"Diharapkan penyuluh Dairi faham dan mampu membuat media [desain grafis] yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan penyuluhan," kata Herawati. 
 
Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat [UPPM] Polbangtan Medan, Firman RL Silalahi mengatakan bahwa kegiatan pelatihan berdampak positif dan merupakan bagian pengabdian masyarakat Polbangtan Medan selaku pendidikan tinggi vokasional binaan Kementan. 

"Ini salah satu program kita di UPPM dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM penyuluh selaku garda terdepan sektor pertanian yang harus melek teknologi," katanya.

Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022