Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kembali mengingatkan pelaku UMKM di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan teknologi digital guna mempertahankan dan meningkatkan bisnisnya.
Direktur Ekonomi Digital Kementerian Kominfo I Nyoman Adhiarna di Jakarta, Kamis, mengatakan penggunaan teknologi digital memiliki peran yang sangat penting untuk memajukan usaha bisnis.
Hal ini dapat dimulai dari hal yang paling sederhana yakni menyediakan QR Code atau kode batang pada setiap tempat usahanya.
“2022 ini kita mengajarkan menggunakan teknologi digital seperti QR Code. Kita melakukan pendekatan-pendekatan untuk pelaku UMKM apalagi yang sudah tua-tua, sebab ada orang yang omzetnya udah ratusan juta tapi tidak mau menerima kartu kredit, tidak mau cashless,” katanya dalam diskusi daring “Mekari Conference 2022”.
Lebih lanjut, Nyoman mengatakan setelah berhasil menggunakan kode batang dalam melakukan transaksi, para UMKM juga diberi pendampingan dan pelatihan untuk menggunakan aplikasi yang dapat memantau persediaan produk, daftar penjualan hingga masalah akuntasi.
Menurut Nyoman, penggunaan aplikasi sangat berguna untuk mendukung produktivitas sehingga pelaku UMKM tidak hanya berfokus pada menghitung keuntungan saja tapi juga bagaimana meningkatkan kualitas barang.
“Sampai yang advance-nya nanti mengajarkan memvisualkan produknya misalnya secara 3D tapi itu ada prosesnya. Itu yang udah banyak kita lakukan guna memajukan UMKM,” katanya.
Nyoman juga mengatakan sejak tahun 2017 pemerintah melalui beberapa kementerian fokus membina UMKM untuk go digital dengan menjual produknya melalui berbagai platform.
Baca juga: Bank Indonesia targetkan 45 juta UMKM dapat gunakan QRIS di 2023
Akan tetapi, sejak pandemi COVID-19 pemerintah mulai melakukan pendampingan dan pelatihan yang lebih intensif kepada pelaku UMKM untuk menggunakan teknologi digital dalam penjualan daring maupun luring.
Sementara itu, riset SMB Pulse Index yang dilakukan oleh Mekari menyebutkan bahwa ada tiga tren terkait dengan peran teknologi dalam memperkuat resiliensi UMKM untuk menjaga pertumbuhan bisnis khususnya di tengah pandemi.
Tren pertama adalah UMKM yang sigap beradaptasi dengan solusi digital akan lebih lincah menangkap peluang pasar dan lebih cepat kembali ke titik pertumbuhan positif.
Kedua, UMKM dengan tingkat digitalisasi yang tinggi akan mengalami pertumbuhan bisnis yang lebih tajam. Terakhir, UMKM kini menggunakan solusi Software-as-a-Service (SaaS) sebagai platform untuk mengintegrasikan solusi-solusi lainnya dan membentuk ekosistem digital yang akan memuluskan operasional bisnis.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Direktur Ekonomi Digital Kementerian Kominfo I Nyoman Adhiarna di Jakarta, Kamis, mengatakan penggunaan teknologi digital memiliki peran yang sangat penting untuk memajukan usaha bisnis.
Hal ini dapat dimulai dari hal yang paling sederhana yakni menyediakan QR Code atau kode batang pada setiap tempat usahanya.
“2022 ini kita mengajarkan menggunakan teknologi digital seperti QR Code. Kita melakukan pendekatan-pendekatan untuk pelaku UMKM apalagi yang sudah tua-tua, sebab ada orang yang omzetnya udah ratusan juta tapi tidak mau menerima kartu kredit, tidak mau cashless,” katanya dalam diskusi daring “Mekari Conference 2022”.
Lebih lanjut, Nyoman mengatakan setelah berhasil menggunakan kode batang dalam melakukan transaksi, para UMKM juga diberi pendampingan dan pelatihan untuk menggunakan aplikasi yang dapat memantau persediaan produk, daftar penjualan hingga masalah akuntasi.
Menurut Nyoman, penggunaan aplikasi sangat berguna untuk mendukung produktivitas sehingga pelaku UMKM tidak hanya berfokus pada menghitung keuntungan saja tapi juga bagaimana meningkatkan kualitas barang.
“Sampai yang advance-nya nanti mengajarkan memvisualkan produknya misalnya secara 3D tapi itu ada prosesnya. Itu yang udah banyak kita lakukan guna memajukan UMKM,” katanya.
Nyoman juga mengatakan sejak tahun 2017 pemerintah melalui beberapa kementerian fokus membina UMKM untuk go digital dengan menjual produknya melalui berbagai platform.
Baca juga: Bank Indonesia targetkan 45 juta UMKM dapat gunakan QRIS di 2023
Akan tetapi, sejak pandemi COVID-19 pemerintah mulai melakukan pendampingan dan pelatihan yang lebih intensif kepada pelaku UMKM untuk menggunakan teknologi digital dalam penjualan daring maupun luring.
Sementara itu, riset SMB Pulse Index yang dilakukan oleh Mekari menyebutkan bahwa ada tiga tren terkait dengan peran teknologi dalam memperkuat resiliensi UMKM untuk menjaga pertumbuhan bisnis khususnya di tengah pandemi.
Tren pertama adalah UMKM yang sigap beradaptasi dengan solusi digital akan lebih lincah menangkap peluang pasar dan lebih cepat kembali ke titik pertumbuhan positif.
Kedua, UMKM dengan tingkat digitalisasi yang tinggi akan mengalami pertumbuhan bisnis yang lebih tajam. Terakhir, UMKM kini menggunakan solusi Software-as-a-Service (SaaS) sebagai platform untuk mengintegrasikan solusi-solusi lainnya dan membentuk ekosistem digital yang akan memuluskan operasional bisnis.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022