Dalam beberapa hari ini jagad media sosial dihebohkan dengan isu praktek jual beli jabatan Kepala Sekolah (Kasek) di lingkungan Dinas Pendidikan Mandailing Natal (Madina) Provinsi Sumatera Utara.
Tak tangung-tanggung, dalam isu yang berkembang ditengah-tengah masyarakat tersebut menyebutkan bagi guru yang mengimpikan jabatan kursi kepala SMP di Madina harus menyiapkan uang ratusan juta untuk menduduki jabatan tersebut.
Salah satu isu yang ramai diperbincangkan publik itu adalah pergantian kepala SMP Negeri 2 Panyabungan, Rizal Efendi Lubis.
Tidak tanggung-tanggung, calon pengganti Rizal Efendi Lubis di isukan menyiapkan uang mencapai ratusan juta asalkan penggantinya dilantik menjadi kepala sekolah di SMP Negeri 2 Panyabungan.
Menanggapi isu tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Madina, Drs Lismulyadi yang dikonfirmasi ANTARA, Jumat (29/7) membantah informasi adanya pengutipan itu.
"Informasi itu tidak benar dan fitnah. Saya tidak pernah menerima uang dari pengganti kepala sekolah," ujarnya.
Dirinya mengimbau kepada para kepala sekolah agar tidak terprovokasi akan isu-isu mutasi pejabat kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Madina.
"Jangan terprovokasi terhadap isu-isu mutasi. Isu akan adanya mutasi Kasek dalam waktu dekat itu tidak benar. Saya minta kepada para Kasek agar fokus untuk melaksanakan tugasnya dengan baik," tegas Kadis.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 2 Panyabungan, Fatimah S Pd yang dikonfirmasi membantah jika dirinya memberikan atau menjanjikan uang kepada Kepala Dinas Pendidikan Madina, Drs Lismulyadi terkait jabatan Kepseknya di sekolah itu.
"Demi Allah saya tidak membayar sedikitpun untuk jabatan itu," katanya.
Ia menyampaikan, adanya isu praktek jual beli jabatan yang menimpanya itu telah membuat beban mental bagi diri dan keluarganya.
"Isu tersebut tidak benar dan fitnah. Isu itu telah membuat beban pikiran bagi saya dan keluarga saya," katanya sambil menangis.
Hal yang sama juga disampaikan, Kepala SMP Negeri 1 Panyabungan, Nasli Harahap pengganti Fatimah.
Dirinya menyebutkan, terkait amanah yang diberikan bagi dirinya sebagai Kepala SMP Negeri 1 Panyabungan akan dilaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.
Meskipun begitu dirinya menepis isu terkait adanya praktek jual beli jabatan dalam jabatannya sebagai Kasek itu.
"Jabatan Kasek itu tidak saya minta. Itu jabatan amanah yang diberikan pimpinan kepada saya. Dan, saya juga sampaikan tidak pernah memberikan atau menjanjikan uang kepada siapapun terkait jabatan itu," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Tak tangung-tanggung, dalam isu yang berkembang ditengah-tengah masyarakat tersebut menyebutkan bagi guru yang mengimpikan jabatan kursi kepala SMP di Madina harus menyiapkan uang ratusan juta untuk menduduki jabatan tersebut.
Salah satu isu yang ramai diperbincangkan publik itu adalah pergantian kepala SMP Negeri 2 Panyabungan, Rizal Efendi Lubis.
Tidak tanggung-tanggung, calon pengganti Rizal Efendi Lubis di isukan menyiapkan uang mencapai ratusan juta asalkan penggantinya dilantik menjadi kepala sekolah di SMP Negeri 2 Panyabungan.
Menanggapi isu tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Madina, Drs Lismulyadi yang dikonfirmasi ANTARA, Jumat (29/7) membantah informasi adanya pengutipan itu.
"Informasi itu tidak benar dan fitnah. Saya tidak pernah menerima uang dari pengganti kepala sekolah," ujarnya.
Dirinya mengimbau kepada para kepala sekolah agar tidak terprovokasi akan isu-isu mutasi pejabat kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Madina.
"Jangan terprovokasi terhadap isu-isu mutasi. Isu akan adanya mutasi Kasek dalam waktu dekat itu tidak benar. Saya minta kepada para Kasek agar fokus untuk melaksanakan tugasnya dengan baik," tegas Kadis.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 2 Panyabungan, Fatimah S Pd yang dikonfirmasi membantah jika dirinya memberikan atau menjanjikan uang kepada Kepala Dinas Pendidikan Madina, Drs Lismulyadi terkait jabatan Kepseknya di sekolah itu.
"Demi Allah saya tidak membayar sedikitpun untuk jabatan itu," katanya.
Ia menyampaikan, adanya isu praktek jual beli jabatan yang menimpanya itu telah membuat beban mental bagi diri dan keluarganya.
"Isu tersebut tidak benar dan fitnah. Isu itu telah membuat beban pikiran bagi saya dan keluarga saya," katanya sambil menangis.
Hal yang sama juga disampaikan, Kepala SMP Negeri 1 Panyabungan, Nasli Harahap pengganti Fatimah.
Dirinya menyebutkan, terkait amanah yang diberikan bagi dirinya sebagai Kepala SMP Negeri 1 Panyabungan akan dilaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.
Meskipun begitu dirinya menepis isu terkait adanya praktek jual beli jabatan dalam jabatannya sebagai Kasek itu.
"Jabatan Kasek itu tidak saya minta. Itu jabatan amanah yang diberikan pimpinan kepada saya. Dan, saya juga sampaikan tidak pernah memberikan atau menjanjikan uang kepada siapapun terkait jabatan itu," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022