Pemkab Samosir, Sumatera Utara, mencanangkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) ternak di Kabupaten Samosir dan untuk tahap awal vaksinasi dilakukan pada 100 kerbau dan sapi di Desa Hatoguan, Kecamatan Palipi.

Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom di Pangururan, Jumat, mengatakan, vaksinasi PMK merupakan langkah dalam pengendalian dan penanggulangan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak di Kabupaten Samosir.

Vaksinasi juga melibatkan unsur TNI/Polri guna mempercepat tracing dan mempersempit ruang penyebaran virus PMK. Menurut dia virus tersebut sampai ke Samosir terjangkit dari ternak dari luar Samosir.

Ditambahkan, bahwa di Samosir sudah ada 8 suspek yang terkena PMK, sehingga harus dilakukan tindakan dan upaya pencegahan dengan cepat dengan membentuk satgas

"Sudah ada 8 suspek, kita akan bentuk satgas yang melibatkan TNI/Polri untuk melakukan pencegahan agar hewan yang terjangkit virus tidak semakin banyak," katanya.

Kepada pemilik ternak, Bupati Samosir mengimbau agar jangan panik, karena virus PMK tidak terjangkit pada manusia. Hewan harus diobati, segera laporkan kepada kepala desa, camat maupun dinas terkait apabila ada ternak yang mengalami penyakit mulut dan kuku.

"Ciri-ciri umumnya, air liur berlebih, suhu badan naik dan muncul bisul-bisul pada kaki ternak," katanya.

Kepala Dinas Ketapang dan Pertanian Kabupaten Samosir, Tumiur Gultom, menjelaskan, pencegahan penyakit mulut dan kuku mulai merebak di awal Mei di Jatim dan Aceh yang berbatasan langsung dengan Sumut.

Dalam mengantisipasi penyebaran di Samosir telah dilakukan sosialisasi dan cek point bersama jajaran polisi dan TNI kepada pemilik ternak.

"Delapan suspek ternak yang terjangkit seluruhnya ternak kerbau. Setelah ditangani dan diobservasi dokter hewan, 2 ekor sudah pulih dan sehat, namun masih butuh pemulihan lanjutan," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022