Tuberkulosis (TBC) merupakan ancaman serius bagi Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) yang berpenduduk lebih kurang 300 ribu jiwa itu.

Hal itu mengemuka pada acara forum lintas sektor percepatan Eliminasi TBC Tapsel (ENTAS TB), di Aula Hotel Mutiara, Kota Padang Sidempuan, Kamis (21/7).

Data ditampilkan, untuk Tahun 2022, Dinas Kesehatan Tapsel mencatat dari estimasi 1.036 jiwa yang TBC baru 222 jiwa yang teridentifikasi. 

"Selebihnya, ratusan orang yang belum teridentifikasi  dapat menyebar racun ke masyarakat. Karena, satu orang terinfeksi TBC bisa menularkan ke 10 orang dalam setahun," kata Kadis Kesehatan Tapsel dr Sri Khairunisah sekaligus membuka acara forum lintas sektor.

Ia juga mengungkap bahwa banyak persepsi warga Tapsel bahwa TBC penyakit keturunan dan ada lagi menganggap kena racun. Padahal serius menular dan bahkan mematikan.

"Semoga dengan Forum lintas sektor pemangku kepentingan yang dilaksanakan PT Agincourt Resources (AR) melibatkan Dinas Kesehatan Tapsel bersama Yayasan KNVC Indonesia (YKI) persepsi (mitos) itu terjawab," katanya.

Selain bertujuan program target eliminasi TBC 2030 sesuai target nasional, forum ini sekaligus membentuk wadah kemitraan percepatan penanggulangan TBC sesuai butir amanat Perpres Nomor 67 Tahun 2021 tentang penanganan Tuberkulosis.

"Kemitraan dalam wadah ini beranggotakan berbagai organisasi/lembaga para pemangku kepentingan dan kelompok/ komunitas masyarakat, dan media sebagai upaya peningkatan peran komunitas, stake holder dan multi sektor lainnya dalam eliminasi TBC di Tapsel khususnya," terang Sri.

Diungkapkan juga bahwa Indonesia merupakan negara dengan beban tertinggi TBC setelah India dan Tiongkok.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022