Rehabilitasi pengaman banjir yang dikerjakan pada tahun 2021 lalu di Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal, Sumut terus menjadi soroton publik, dan pembangunannya terkesan lawak-lawak.
Dek penahan jalan ini merupakan program dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina. Biaya pembangunannya fantastis dan mencapai Rp11.114.150.000 dikerjakan oleh PT Torida Hasian Group.
Dek ini sendiri dibangun di tiga segmen, yakni segmen Desa Tebing Tinggi, segmen Simpang Suga dan segmen Sidaing Desa Parmompang.
PPK BPBD Madina, Armada sebelumnya menyebut, jika proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (hibah) tahun 2020 itu sudah selesai dikerjakan.
Sedangkan terkait dengan timbunan yang kurang dan mutu beton yang kurang disebutkannya sudah dikembalikan kekurangannya ke negara.
Namun, kalau dilihat di lapangan bangunan dek tersebut aneh dan terlihat seperti lawak-lawak.
Pasalnya ada ada beberapa dek terlihat masih menganga sehingga membuat material tanah penimbun tergerus air.
Seperti di segmen Tebing Tinggi misalnya, kondisi dek terlihat dari arah Barat masih menganga dan dikhawatirkan material penimbun akan runtuh bila hujan deras turun.
Sama halnya juga di segmen Simpang Suga Desa Parmompang. Bangunan dek terlihat dari arah Barat juga masih menganga.
Begitu juga di Segmen Sidaing Desa Parmompang mengalami hal yang sama. Bahkan parahnya dek tersebut terlihat belum ditimbuh penuh, sehingga telah membuat badan jalan lintas Panyabungan - Pagur menjadi retak-retak.
Kaban BPBD Madina, Edi Sahlan yang dikonfirmasi wartawan, Senin (18/7) menyebut jika dirinya tidak tahu-menahu perihal pekerjaan proyek tersebut.
"Ada pekerjaan dek di Panyabungan Timur, tapi saya tidak tahu menahu perihal pekerjaan itu. Saya juga baru menjabat, itu masih tanggung jawab Kaban yang lama," jelas Edi.
Dia menjelaskan jika pekerjaan dek itu seharusnya sudah selesai dikerjakan. Yang terkait dengan sisa anggaran pembangunannya seharusnya dikembalikan ke Pemerintah Pusat.
"Terkait sisa anggaran pembangunan itu seharusnya dikembalikan ke Pemerintah Pusat. Namun, sepengetahuan saya saat ini sisa biaya pembangunan masih berada di Kas daerah," ujarnya.
Mengingat dek penahan jalan ini berada di jalur ruas jalan Pagur - Panyabungan diharapkan pembangunannya dan pengawasannya menjadi perhatian semua pihak termasuk Bupati Mandailing Natal, HM Jakfar Sukhairi Nasution, apalagi dana pembangunannya bersumber dari dana pusat.
Jalan ruas Pagur - Panyabungan sendiri merupakan skala prioritas oleh Pemkab Madina, apalagi jalur ini direncanakan merupakan jalan Provinsi lintas Pagur (Madina) - Hapung (Palas).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Dek penahan jalan ini merupakan program dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina. Biaya pembangunannya fantastis dan mencapai Rp11.114.150.000 dikerjakan oleh PT Torida Hasian Group.
Dek ini sendiri dibangun di tiga segmen, yakni segmen Desa Tebing Tinggi, segmen Simpang Suga dan segmen Sidaing Desa Parmompang.
PPK BPBD Madina, Armada sebelumnya menyebut, jika proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (hibah) tahun 2020 itu sudah selesai dikerjakan.
Sedangkan terkait dengan timbunan yang kurang dan mutu beton yang kurang disebutkannya sudah dikembalikan kekurangannya ke negara.
Namun, kalau dilihat di lapangan bangunan dek tersebut aneh dan terlihat seperti lawak-lawak.
Pasalnya ada ada beberapa dek terlihat masih menganga sehingga membuat material tanah penimbun tergerus air.
Seperti di segmen Tebing Tinggi misalnya, kondisi dek terlihat dari arah Barat masih menganga dan dikhawatirkan material penimbun akan runtuh bila hujan deras turun.
Sama halnya juga di segmen Simpang Suga Desa Parmompang. Bangunan dek terlihat dari arah Barat juga masih menganga.
Begitu juga di Segmen Sidaing Desa Parmompang mengalami hal yang sama. Bahkan parahnya dek tersebut terlihat belum ditimbuh penuh, sehingga telah membuat badan jalan lintas Panyabungan - Pagur menjadi retak-retak.
Kaban BPBD Madina, Edi Sahlan yang dikonfirmasi wartawan, Senin (18/7) menyebut jika dirinya tidak tahu-menahu perihal pekerjaan proyek tersebut.
"Ada pekerjaan dek di Panyabungan Timur, tapi saya tidak tahu menahu perihal pekerjaan itu. Saya juga baru menjabat, itu masih tanggung jawab Kaban yang lama," jelas Edi.
Dia menjelaskan jika pekerjaan dek itu seharusnya sudah selesai dikerjakan. Yang terkait dengan sisa anggaran pembangunannya seharusnya dikembalikan ke Pemerintah Pusat.
"Terkait sisa anggaran pembangunan itu seharusnya dikembalikan ke Pemerintah Pusat. Namun, sepengetahuan saya saat ini sisa biaya pembangunan masih berada di Kas daerah," ujarnya.
Mengingat dek penahan jalan ini berada di jalur ruas jalan Pagur - Panyabungan diharapkan pembangunannya dan pengawasannya menjadi perhatian semua pihak termasuk Bupati Mandailing Natal, HM Jakfar Sukhairi Nasution, apalagi dana pembangunannya bersumber dari dana pusat.
Jalan ruas Pagur - Panyabungan sendiri merupakan skala prioritas oleh Pemkab Madina, apalagi jalur ini direncanakan merupakan jalan Provinsi lintas Pagur (Madina) - Hapung (Palas).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022