Pemkab Dairi, Sumatera Utara, bersama petani setempat melakukan penanaman perdana Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster Kopi di sejumlah titik, di antaranya di Desa Perjuangan, Kecamatan Sumbul.

Tanam perdana tersebut juga dihadiri Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu bersama Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan, Robot Simanullang. Kegiatan itu terlaksana berkat bekerja sama dengan PT Bank Sumut, PT Dairi Agro Sejahtera (DAS), PT Wahana dan CV Dairi Agri Firm (DAF).

Bupati Eddy Keleng Ate Berutu di Sidikalang, Rabu, mengatakan, tujuan penanaman tersebut adalah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, sekaligus membantu petani memperoleh dukungan pembiayaan modal melalui kopi.

"Gerakan ekosistem pertanian yang kita lakukan ini harus menguntungkan petani. Sejak dulu kopi Sidikalang sudah termasyur yang mampu menghidupi kita dan keluarga, termasuk berhasil dalam pendidikan sebagai hasil pertanian kopi," kata bupati. 

Ia juga menyampaikan rasa syukurnya atas program yang sudah direncanakan sejak 1,5 tahun lalu bersama Dinas Pertanian itu sudah mendekati 1 juta bibit kopi.

"Di tahun 2022 ini sistemnya semakin komplit,  perbankan ikut hadir, petani kita beri bibit, pupuk, serta pendampingan oleh PPL, lalu hasilnya kita jamin ada pembeli. Jadi, petani tidak pusing nyari uang, fokus saja produksi, pascapanennya sudah kita siapkan," katanya.

Semua pembiayaan, kata bupati, tergantung pada Rencana Anggaran Belanja (RAB) dan luas lahan masing-masing petani. Nantinya, kata bupati menambahkan, setelah RAB nya ditetapkan, maka jumlah kredit pun akan disesuaikan. 

Ada perjanjian antara perbankan dan petani sebagai jaminan bahwa  petani akan mendapat suplai alat-alat produksi pertanian yang dibutuhkan. Petani juga dimudahkan dengan pembayaran yang dilakukan pascapanen, bunga disubsidi, juga diberikan pemerintah sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional. 

"Sangat ringan, hanya 6 persen setahun tanpa agunan, asal punya lahan dan komit bertani. kita berharap dengan demikian petani tidak akan kesulitan mendapat akses pupuk, bibit bersertifikat, pembiayaan disubsidi agar mendapat bantalan modal lebih besar untuk meningkatkan harga," katanya.

Sementara Kadis Pertanian Dairi, Robot Simanullang, mengatakan, ekosistem KUR Klaster Kopi dan juga jagung memang selalu menemui kendala dalam prosesnya.

Namun pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian berusaha agar petani tetap memperoleh kemudahan mengakses fasilitas KUR dari perbankan ini.

"Memang selalu ada kendala, misalnya saja, petani yang memiliki  pinjaman berjalan di bank, akan mempersulit petani mendapat KUR klaster ini. tapi kita akan tetap carikan solusi, seperti penanaman serentak yang kita lakukan hari ini, ada 7 Ha yang kita tanam salah satunya di desa ini," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022