Pemerintah Kota Medan menargetkan cakupan kesehatan semesta (UHC) merupakan kewajiban menyediakan pelayanan dan jaminan kesehatan bagi masyarakat di daerah ini terwujud sebelum 2024.

"Kalau bisa sebelum 2024, program UHC harus sudah maksimal di Kota Medan sesuai target yang telah kita tetapkan," ujar Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman di Medan, Kamis.

Saat ini, lanjut dia, sebanyak 85 persen dari jumlah penduduk Kota Medan total 2.525.677 jiwa telah menjadi peserta jaminan kesehatan nasional (JKN).

Maka dibutuhkan sekitar 13 persen lagi untuk dapat masuk kepada program UHC yang menjadi salah satu target tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) tercapai pada 2030.

"Dinas Sosial dan BPJS Kesehatan Kota Medan kita harapkan mencapai target 98 persen peserta JKN di 2024, sehingga visi misi Wali Kota Medan dalam memberikan pelayanan Kesehatan terbaik terwujud," terangnya.

Baca juga: Pemkot Medan ajak BPS kolaborasi hasilkan data yang sama

Wiriya juga berpesan kepada BPJS Kesehatan Kota Medan agar mencari solusi bagi warga di daerah ini yang mengalami tunggakan BPJS mandiri karena tidak mampu membayar akibat pandemi COVID-19.

"Terkadang ada warga iuran BPJS mandiri nunggak, masuk rumah sakit. Dia tidak mampu, tapi dari sisi kemanusiaan harus dibantu. Jadi saya berharap masalah seperti ini menjadi perhatian," tutur Sekda Wiriya.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan, Sari Quratul Aini, mengatakan sesuai penyerahan data Pemkot Medan kepada pihaknya hingga 24 Mei 2022 baru masuk sekitar 31.000 jiwa.

"Artinya, masih ada kuota yang belum terisi sebanyak 60.435 jiwa dari penambahan kuota Medan Sehat dan PBI (penerima bantuan Iuran) APBN," ungkap dia.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022