Sebanyak 229 personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, BPBD dan petugas kesehatan diturunkan untuk mengamankan hari raya Idul Fitri 1443 H/2022 M di Kabupaten Mandailing Natal.

Selain itu, untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemudik, Polres Madina juga mendirikan lima Pos Pengamanan (Pospam) di sejumlah titik yang ada di Kabupaten itu.

"Semuanya ada 229 personel dan nantinya akan ditempatkan di pos yang sudah kita siapkan. Di Madina sendiri ada lima Pospam yang kita dirikan yakni, di perbatasan Tapsel - Madina, Kotanopan, Perbatasan Sumut-Sumbar dan 2 Pospam di wilayah Pantai Barat," kata Kapolres Madina, AKBP HM Reza Chairul Akbar Sidiq usai gelar pasukan operasi Ketupat Toba dalam rangka hari raya Idul Fitri tahun 2022, di halaman Mapolres Madina, Jumat (22/4).

Gelar pasukan dengan Tema "Wujud Sinergi Polri dengan Instansi Terkait Untuk Menjamin Masyarakat Aman dan Sehat Dalam Perayaan Idul Fitri 1443 H/2022 M" tersebut turut juga dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, instansi terkait dan para pejabat utama di lingkungan Polres Madina.

Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam amanatnya yang  yang dibacakan Kapolres Madina, menyampaikan, operasi ketupat 2022 ini dilaksanakan secara serentak diseluruh jajaran selama 12 hari, yakni mulai tanggal 28 April sampai dengan tanggal 09 Mei 2022 dan melibatkan 144.392 personel gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Pemda serta stake holder terkait dan elemen masyarakat lainnya.

“Perayaan hari raya Idul Fitri sudah menjadi bagian dan tradisi masyarakat Indonesia untuk melaksanakan kegiatan ibadah, berkumpul dan bersilaturahmi. Pemerintah telah menetapkan libur nasional hari Raya Idul Fitri 1443 H. Berbeda dengan Idul Fitri tahun lalu, untuk tahun ini pemerintah memberikan kelonggaran kepada masyarakat untuk melaksanakan mudik lebaran,” kata Reza.

Disampaikannya, Polri didukung dari TNI, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya terus bersinergi dalam mensukseskan pelaksanaan operasi Ketupat Toba 2022.

Kapolres menerangkan, berdasarkan mapping kerawanan yang telah dilakukan, terdapat beberapa prediksi gangguan Kamtibmas yang harus  diantisipasi antara lain, ancaman terorisme, premanisme, aksi sweeping oleh ormas, kenaikan harga dan kelangkaan bahan pokok, antrean dan kelangkaan BBM, kejahatan konvensional, penyakit masyarakat, konflik buruh terkait THR, balap liar, penyalahgunaan narkoba, petasan dan perkelahian antar kelompok, antar kampung.

Berdasarkan mapping kerawanan tersebut, Polri bersama petugas gabungan akan melaksanakan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) dalam rangka cipta kondisi dengan sasaran kelancaran distribusi sembako, gangguan Kamtibmas meliputi penyakit masyarakat, 3C, Miras, Judi, Prostitusi, narkoba, petasan balon udara dan terorisme.

"Operasi Ketupat-2022 harus dilakukan secara optimal perjalan mudik maupun balik berjalan lancar, aman dan sehat, kejahatan dan gangguan Kamtibmas sekecil apapun harus kita cegah dan antisipasi, ketika operasi ini berhasil, masyarakat dapat melaksanakan aktivitas ibadah Idul Fitri 1443 H/tahun 2022 dengan aman dan sehat," sebut Reza.

Pewarta: Holik

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022