Pengembangan sarana prasarana industri dan usaha di Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] pada Teaching Factory/Farm [TeFa] sebagai upaya menghadirkan dunia usaha dan dunia industri pada [DuDi] terus diupayakan oleh Kementerian Pertanian RI.

Upaya tersebut dilakukan Kementan pada pembangunan Miniplant Industri Pengolahan dan Modern Nursery Kopi pada lahan TeFa Polbangtan Medan, oleh pihak ketiga yang ditandatangani di Medan, Provinsi Sumatera Utara, baru-baru ini, untuk kontrak pembangunan hingga September 2022.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan dukungannya pada pengembangan sarana prasarana TeFa, untuk menghasilkan SDM pertanian andal, maju, mandiri dan modern.

"Itu semua dilakukan, karena pengelolaan pertanian saat ini dan ke depan harus melibatkan teknologi. Pertanian harus bergerak secara maju, mandiri dan modern,” kata Mentan Syahrul.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa 'mesin cetak' SDM unggulan pertanian ada di Polbangtan, kampus vokasi Kementan.

"Pelaku pertanian harus link and match dengan DuDi, ketika lulus langsung terjun sebagai petani milenial yang mampu menggerakkan produktivitas pertanian bagi kebutuhan pangan rakyat dan tujuan ekspor," katanya.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan TeFa merupakan metode pembelajaran yang diterapkan mendekati kondisi faktual DuDi, dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan stakeholder, sehingga kompetensinya selaras permintaan pasar.

"Salah satu sistim TEFA yang dikembangkan Polbangtan Medan, mengembangkan Modern Nursery Kopi dan Miniplant Industri Pengolahan," kata Yuliana.

TeFa tersebut, katanya, menjadi tempat pembelajaran dan bisnis di bidang kopi, sehingga mahasiswa akan mampu mengembangkan potensi sebagai wirausahawan lopi mulai dari pembibitan hingga pengolahan.

Modern Nursery Kopi akan hasilkan bibit kopi kualitas super yang mendorong peningkatan produktivitas kopi untuk pasar domestik dan tujuan ekspor. Sementara Miniplant Industri Pengolahan nantinya akan mampu meningkatkan nilai tambah olahan kopi, sehingga menjadi sarana percontohan pelaku industri kopi.

Pengembangan TeFa kopi juga diarahkan mendukung 3 Program Aksi BPPSDMP Kementan yakni penguatan Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani], mengembangkan 2,5 juta petani milenial dan mendukung program Kementan lainnya, terutama Gerakan Tiga Kali Ekspor [GratiEks].

Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022