Wali Kota Medan Bobby Nasution terus mendorong penggunaan teknologi digital agar perekonomian di daerah itu bergerak cepat di tengah pandemi COVID-19.
"Dalam pelaksanaannya, Kota Medan telah banyak menggunakan pembayaran nontunai. Ini kita lakukan agar pergerakan ekonomi bergerak cepat," ujar Bobby di Medan, Sumatera Utara, Sabtu.
Laju pergerakan perekonomian di daerah itu, ujar dia, salah satunya ditunjukkan dengan meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD) Kota Medan pada 2021 dibandingkan 2019.
Padahal di 2021 Kota Medan tengah diterpa badai pandemi COVID-19. Untuk itu, lanjut dia, penggunaan teknologi digital semakin diluaskan lagi, tidak hanya di sektor pemerintahan.
Baca juga: Wali Kota Medan tepati janji kampanye bangun Jembatan Titi Dua Sicanang
"Bukan hanya pergerakan keuangan di pemerintahan, tetapi teknologi digital, khususnya cashless ini, kami harap bisa ditularkan ke masyarakat yang lebih luas lagi," tutur Bobby.
Wali kota mengaku optimistis "virus" digitalisasi ini bisa ditransformasikan ke pikiran masyarakat, namun harus didukung oleh infrastruktur yang menerapkan sistem digital.
"Ini tentunya harus didukung seluruh perbankan di Kota Medan. Oleh karena itu, kami menyambut baik apa yang dilakukan oleh Bank Indonesia ini," kata dia.
Wali kota juga mengingatkan aparatur setempat agar menginformasikan kepada masyarakat, khususnya pedagang pasar tradisional dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, mengenai penggunaan digitalisasi ini.
Wali Kota Medan Bobby Nasution menghadiri peluncuran empat pasar sehat, inovatif dan aman pakai (Siap) QRIS di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Medan, Jumat (18/3).
"Ada sisi lain bisa dilihat dari penggunaan cashless ini. Sisi lainnya adalah kita memiliki asisten pribadi, khususnya pencatatan keuangan atau pembukuan," ujar Bobby Nasution.
Baca juga: Bobby: jangan sampai masyarakat tak rasakan kehadiran pemerintah
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Dalam pelaksanaannya, Kota Medan telah banyak menggunakan pembayaran nontunai. Ini kita lakukan agar pergerakan ekonomi bergerak cepat," ujar Bobby di Medan, Sumatera Utara, Sabtu.
Laju pergerakan perekonomian di daerah itu, ujar dia, salah satunya ditunjukkan dengan meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD) Kota Medan pada 2021 dibandingkan 2019.
Padahal di 2021 Kota Medan tengah diterpa badai pandemi COVID-19. Untuk itu, lanjut dia, penggunaan teknologi digital semakin diluaskan lagi, tidak hanya di sektor pemerintahan.
Baca juga: Wali Kota Medan tepati janji kampanye bangun Jembatan Titi Dua Sicanang
"Bukan hanya pergerakan keuangan di pemerintahan, tetapi teknologi digital, khususnya cashless ini, kami harap bisa ditularkan ke masyarakat yang lebih luas lagi," tutur Bobby.
Wali kota mengaku optimistis "virus" digitalisasi ini bisa ditransformasikan ke pikiran masyarakat, namun harus didukung oleh infrastruktur yang menerapkan sistem digital.
"Ini tentunya harus didukung seluruh perbankan di Kota Medan. Oleh karena itu, kami menyambut baik apa yang dilakukan oleh Bank Indonesia ini," kata dia.
Wali kota juga mengingatkan aparatur setempat agar menginformasikan kepada masyarakat, khususnya pedagang pasar tradisional dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, mengenai penggunaan digitalisasi ini.
Wali Kota Medan Bobby Nasution menghadiri peluncuran empat pasar sehat, inovatif dan aman pakai (Siap) QRIS di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Medan, Jumat (18/3).
"Ada sisi lain bisa dilihat dari penggunaan cashless ini. Sisi lainnya adalah kita memiliki asisten pribadi, khususnya pencatatan keuangan atau pembukuan," ujar Bobby Nasution.
Baca juga: Bobby: jangan sampai masyarakat tak rasakan kehadiran pemerintah
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022