Sebuah toko grosir Makmur Jalan Niaga Desa Batangkuis Pekan, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang, dibobol kawanan maling mengendarai mobil Avanza.
Aksi kawanan pencuri belum diketahui indentitasnya terekam kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang terpasang di toko grosir tersebut.
Hal itu dibenarkan oleh pemilik grosir Hendri (33) kepada ANTARA, Minggu (13/3).
Hendri mengaku, saat kejadian tidak berada di toko grosir. Mengetahui kalau telah dibobol maling setelah membuka tempat usahanya di pagi hari pada Kamis 9 Maret 2022.
"Saya sangat terkejut empat gembok untuk mengunci toko grosir sudah rusak. Setelah dilihat ke dalam bahan sembako seperti beras, gula, pasta gigi, minyak goreng, shampoo dan lain sebagainya telah dicuri," ujar Hendri yang ditemui di tokonya.
Setelah itu, lanjut Hendri menjelaskan
membuka kamera CCTV dan diketahui pelaku berjumlah empat orang menggunakan mobil Avanza BK 1662 JK.
"Pelaku yang masuk ke dalam toko grosir tiga orang dengan lebih dulu merusak beberapa gembok. Sedangkan seorang lagi berada di mobil. Hal itu diketahui dari rekaman CCTV," jelasnya.
Hendri menyebutkan para pelaku yang membobol dan menjarah barang-barang sembako tergolong handal.
"Bayangkan saja, dua gembok dilengkapi alarm tidak bunyi meskipun dirusak. Berarti mereka spesialis pembobolan toko grosir atupun lain sebagainya," sebutnya.
Ditanya sudah berapa kali kejadian terjadi, Hendri menjawab dua kali toko grosir miliknya dibobol maling.
"Kalau yang pertama di tahun 2018. Pelakunya sudah ditangkap. Kejadian serupa kembali terjadi dengan kerugian ditaksir 5 juta rupiah," jawabnya.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Batangkuis, Polresta Deliserdang Iptu Arif Suhadi SH menyatakan pihaknya sudah turun ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.
"Kami sudah datangi pemilik toko grosir. Korban belum membuat laporan, sehingga belum bisa bertindak lebih lanjut," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Aksi kawanan pencuri belum diketahui indentitasnya terekam kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang terpasang di toko grosir tersebut.
Hal itu dibenarkan oleh pemilik grosir Hendri (33) kepada ANTARA, Minggu (13/3).
Hendri mengaku, saat kejadian tidak berada di toko grosir. Mengetahui kalau telah dibobol maling setelah membuka tempat usahanya di pagi hari pada Kamis 9 Maret 2022.
"Saya sangat terkejut empat gembok untuk mengunci toko grosir sudah rusak. Setelah dilihat ke dalam bahan sembako seperti beras, gula, pasta gigi, minyak goreng, shampoo dan lain sebagainya telah dicuri," ujar Hendri yang ditemui di tokonya.
Setelah itu, lanjut Hendri menjelaskan
membuka kamera CCTV dan diketahui pelaku berjumlah empat orang menggunakan mobil Avanza BK 1662 JK.
"Pelaku yang masuk ke dalam toko grosir tiga orang dengan lebih dulu merusak beberapa gembok. Sedangkan seorang lagi berada di mobil. Hal itu diketahui dari rekaman CCTV," jelasnya.
Hendri menyebutkan para pelaku yang membobol dan menjarah barang-barang sembako tergolong handal.
"Bayangkan saja, dua gembok dilengkapi alarm tidak bunyi meskipun dirusak. Berarti mereka spesialis pembobolan toko grosir atupun lain sebagainya," sebutnya.
Ditanya sudah berapa kali kejadian terjadi, Hendri menjawab dua kali toko grosir miliknya dibobol maling.
"Kalau yang pertama di tahun 2018. Pelakunya sudah ditangkap. Kejadian serupa kembali terjadi dengan kerugian ditaksir 5 juta rupiah," jawabnya.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Batangkuis, Polresta Deliserdang Iptu Arif Suhadi SH menyatakan pihaknya sudah turun ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.
"Kami sudah datangi pemilik toko grosir. Korban belum membuat laporan, sehingga belum bisa bertindak lebih lanjut," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022