Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyatakan bahwa penyumbang terbesar angka terkonfirmasi COVID-19 di Kota Medan merupakan pelaku perjalanan.

"Dari hasil tracing (pelacakan) kita lakukan, umumnya yang terkonfirmasi COVID-19 adalah pelaku perjalanan. Untuk itu kita terus perkuat 3T," tegas Bobby di Medan, Kamis.

Hingga kini, lanjut dia, ada 65 dari 2.001 lingkungan di Kota Medan tengah melakukan isolasi lingkungan berkoordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 Kecamatan setempat.

Laporan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Medan, Rabu (16/2), menyebutkan terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 53.556 kasus atau bertambah 830 kasus baru dibandingkan Selasa (15/2).

Dari total 53.556 kasus itu, di antaranya dinyatakan sembuh 48.125 kasus, pasien yang masih dalam perawatan 4.510 orang dan meninggal dunia 921 orang.

"Kami membuat suatu aplikasi untuk mengetahui lingkungan mana yang tengah melakukan isolasi. Melalui aplikasi ini, maka dapat terdata secara real kondisi wilayah itu," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Medan temukan obat kadaluarsa di UKS SD Negeri

Wali kota juga mengaku penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro dan rutinitas operasi yustisi merupakan sebagian upaya Pemkot Medan mengatasi penyebaran COVID-19.

Seperti diketahui, Instruksi Mendagri No.11/2022 pada 14 Februari 2022 berlaku dari 15 Februari hingga sebulan ke depan dan status PPKM Kota Medan menjadi Level 3 dari sebelumnya Level 1.

"Kita terus mendorong percepatan vaksinasi guna terbentuknya 'herd immunity' di masyarakat dalam menekan penyebaran COVID-19 agar tidak meluas," tegas Wali Kota.

Baca juga: Pemkot Medan tutup sementara 19 sekolah karena penyebaran virus corona

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022