Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, menutup sementara 19 sekolah selama 14 hari karena ditemukan anak didik maupun pengajar yang positif tertular virus corona.

"Saat ini ada 19 sekolah yang siswa atau pengajarnya terpapar COVID-19, sehingga dilakukan pembelajaran jarak jauh selama dua minggu ke depan," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution di Medan, Kamis.

Untuk mencegah penyebaran COVID-19 di sekolah, lanjut dia, Pemkot Medan telah mendeteksi dan melakukan pelacakan terhadap kontak erat dengan orang positif COVID-19.

Baca juga: Pemkot Medan anggarkan Rp400 miliar renovasi Stadion Teladan

Langkah pelacakan ini, terang Bobby, mulai dari tempat tinggal maupun umurnya. Begitu terdeteksi umurnya masuk ke anak sekolah, tegasnya maka langsung dilakukan pelacakan di sekolahnya.

"Kita langsung jemput bola. Apakah itu langsung menghubungi pihak sekolah untuk tracing. Dari 19 sekolah, sebagian besar anak-anak yang terpapar dan sebagian lagi jajaran sekolah," jelas dia.

Wali Kota mengatakan Pemkot Medan hingga kini terus meningkatkan pelaksanaan vaksinasi anak usia enam tahun hingga 11 tahun.

Baca juga: DPRD Medan desak Dinkes harus evaluasi COVID-19 setiap hari

Data Dinas Kesehatan Medan hingga Rabu (16/2), menyebutkan capaian vaksinasi anak dosis pertama sekitar 54,76 persen atau 126.419 orang dan dosis kedua 11,36 persen atau 16.200 orang.

"Dampak vaksinasi ini cukup besar agar kita terhindar dari penyebaran COVID-19. Apalagi saat ini COVID-19 sudah masuk ke sekolah-sekolah," ujar Bobby.

"Oleh karenanya kami mengimbau orang tua murid mengajak anaknya untuk divaksinasi. Vaksinasi ini dilakukan dengan aman, baik dan tertib di sekolah masing-masing," kata Bobby.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022