Medan (ANTARA) - Universitas Negeri Medan (Unimed) menyelenggarakan Pembinaan Karakter Mahasiswa selama tiga hari berturut-turut pada 17–19 November 2025 di Gedung Digital Library (Digilyb) Unimed.
Kegiatan ini diikuti perwakilan mahasiswa angkatan 2025, 2024, dan 2023 dari seluruh program studi di tujuh fakultas, yakni Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Teknik (FT), dan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) yang berjumlah 900 orang mahasiwa. Pelaksanaan kegiatan berada di bawah koordinasi para Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan di seluruh fakultas.
Kegiatan pembinaan karakter ini dibuka secara resmi oleh Rektor Unimed, Prof. Dr. Baharuddin, ST., M.Pd. Dalam sambutannya, Rektor menegaskan pentingnya membangun keunggulan karakter sebagai ciri khas mahasiswa Unimed.
“Mahasiswa Unimed tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga berkarakter kuat, berintegritas, dan memiliki etos kerja yang baik. Keunggulan karakter inilah yang akan membedakan lulusan Unimed dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya,” ujar Rektor.
Sebelum Kegiatan pembinaan karakter dimulai, masing-masing Fakultas di Unimed meluncurkan video nilai-nilai Karakter positif yang patut dihidupi mahasiswa di kampus.
Kegiatan pembinaan karakter Mahasiswa Unimed Tahun 2025 menghadirkan narasumber utama Guru Besar dan sekaligus Ketua Senat Unimed, Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Dalam Pembinaan ini, Prof. Syawal memberikan materi di hadapan seluruh pimpinan universitas, termasuk Rektor, para Wakil Rektor, Sekretaris Senat, para Dekan, Ketua Lembaga, Wakil Dekan, Ketua Jurusan, hingga Ketua Program Studi.
Dalam penyampaian materi, Prof. Syawal menguraikan konsep besar “Membangun Negeri dari Sekolah”, yakni gagasan bahwa kualitas bangsa masa depan harus dimulai dari pembentukan karakter sejak di sekolah dan kampus. Prof. Syawal, mengingatkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 64 juta peserta didik dari jenjang dasar hingga perguruan tinggi, menjadi modal besar bagi masa depan jika dididik secara benar.
“Negara ini bisa berubah lebih cepat apabila sekolah dan kampus menjadi pusat pembentukan karakter yang kuat. Membangun negeri dimulai dari membangun manusia di sekolah,” tegasnya.
Prof. Syawal menekankan bahwa pembinaan karakter merupakan fondasi dari seluruh pencapaian akademik. Menurutnya, kecerdasan intelektual hanya akan bermakna jika ditopang oleh nilai-nilai integritas, etika, tanggung jawab, dan disiplin.
“Karakter tidak muncul begitu saja. Karakter dibentuk melalui latihan, kebiasaan, dan komitmen. Jujur itu latihan. Disiplin itu latihan. Etika juga latihan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prof. Syawal menjelaskan bahwa kepercayaan adalah modal utama yang menentukan keberhasilan seseorang dalam kehidupan profesional maupun sosial. Kepercayaan hanya lahir dari karakter yang baik dan konsisten.
“Banyak orang berhasil bukan karena ia paling pintar, tetapi karena ia dipercaya. Integritas adalah modal terbesar dalam hidup,” tambahnya.
Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa diajak mengidentifikasi karakter-karakter utama yang diperlukan generasi unggul atau generasi istimewa, seperti integritas, kemampuan memimpin diri, toleransi, berpikir kritis, kreativitas, kemampuan bekerja sama, hingga kepekaan sosial.
Prof. Syawal juga memberikan contoh konkret penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan kampus, dimulai dari kedisiplinan hadir, etika berkomunikasi dengan dosen dan teman, penyelesaian tugas tepat waktu, hingga sikap saling menghargai.
Selain materi, sesi interaksi dan dialog yang dipimpin Prof. Syawal berlangsung sangat dinamis. Mahasiswa dari tujuh fakultas menunjukkan antusiasme tinggi, aktif berdiskusi dan menyampaikan pandangan terkait pengalaman mereka dalam membangun karakter di lingkungan perkuliahan.
Atmosfer pembinaan menjadi hidup karena mahasiswa merasa dilibatkan dalam proses refleksi diri dan penguatan karakter.
Kegiatan ini memperkuat komitmen Unimed untuk mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki keteguhan sikap dan karakter sebagai modal memasuki dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat.
