Ahli dermatologi dr. Dia Febrina, Sp.KK mengatakan stretch mark tidak dapat hilang secara sempurna, namun ibu hamil dapat mencegahnya sejak awal kehamilan, yakni saat mulai memasuki trimester kedua.

"Boleh banget dimulai sejak masuk trimester kedua sampai nanti pas melahirkan boleh berlanjut, supaya perutnya tetap mulus setelah melahirkan," kata dia saat diskusi virtual, Rabu.(16/2)

Diketahui, stretch mark merupakan guratan bekas peregangan kulit yang muncul di area perut, paha, pinggul, payudara, lengan atas, dan punggung bagian bawah, dan sering melanda ibu hamil bahkan kondisinya semakin parah setelah melahirkan. Meski tidak berbahaya, stretch mark membuat banyak perempuan tidak percaya diri.

Baca juga: Kemenkes catat 68 persen pasien COVID-19 meninggal karena belum vaksin

Saat memilih produk untuk mengatasi stretch mark, Dia mengingatkan untuk memperhatikan kandungan yang dipakai.

"Saat terjadi stretch mark, kolagen itu menipis. Jadi, dibutuhkan krim untuk merangsang timbulnya kolagen seperti Vitamin A topical, silikon, Vitamin C. Niacinamide juga bisa membantu untuk mengurangi merah-merahnya," ujar Dia.

"Kandungan lainnya yang bisa membantu ada glycolic acid, coconut oil. Kemudian alpha bisabolol juga yang bisa membantu mendinginkan dan mengurangi iritasi, ini membantu ibu hamil yang merasa gatal saat mengalami stretch mark," lanjutnya.

Selain menggunakan produk untuk memudarkan stretch mark, Dia juga mengatakan pentingnya pijatan di area stretch mark saat hamil.

"Pijatan saat kehamilan itu berdasarkan penelitian bisa membantu supaya stretch mark tidak bertambah banyak. Dielus perutnya sambil dipijat pakai krim atau stretch mark serum, itu juga bisa membantu," imbuh Dia.

Dia melanjutkan, hasil terapi dapat lebih maksimal jika stretch mark masih berwarna kemerahan (tahap akut). Namun, jika sudah berwarna putih, maka stretch mark lebih sulit dipudarkan (tahap kronis).

"Jadi misalnya yang masih merah itu langsung diberikan krim stretch mark, itu bisa membantu sekali untuk memudarkan dan tidak menjadi putih nantinya," ujar Dia.

Sebagai informasi, kehamilan bukan satu-satunya penyebab munculnya stretch mark. Stretch mark juga dapat timbul karena penambahan berat badan, obesitas, sindrom chusing, riwayat keluarga, pubertas, dan penggunaan steroid dalam jangka panjang.
 

Pewarta: Suci Nurhaliza

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022