Jumlah kasus probable COVID-19 varian Omicron terus bertambah. Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Provinsi Sumatera Utara mencatat penambahan kasus probable Omicron mencapai 656 kasus. Padahal pada 8 Februari lalu jumlah probable masih 238 kasus. Dari jumlah tersebut 28 diantaranya positif Omicron.

"Probable sampai 10 Februari, kita 656," ujar anggota Satgas COVID-19 Sumut, Restuti Handayani di Aula Tengku Rizal Nurdin Medan, Jumat (11/2).

Dijelaskannya probable itu merupakan yang paling berpotensi terpapar COVID-19 varian Omicron. Menurut dia, sedikitnya kasus positif lantaran  pemeriksaan sampel pasien masih harus dikirimkan ke Balitbang di Jakarta. Dan prosesnya membutuhkan waktu.

Baca juga: Dinkes: Kasus Omicron di Sumut bertambah jadi 28 orang

"Kenapa kok sedikit sekali yang sudah dikatakan positif? Karena kita masih tergantung dengan Jakarta, seperti yang dibilang pak gubernur tadi," urainya.

Sementara, alat WGS (whole genome seguencing) untuk memastikan sampel pasien benar positif varian Omicron atau varian lainnya baru akan dikirimkan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada bulan Maret 2022.

Apabila pasien dinyatakan probable, maka kemungkinan besar sudah pasti positif varian Omicron.

"Untuk memproduksi alat itu kan membutuhkan waktu dan biaya. Kedua, anggaran dari pusat kan, pemerintah harus memprioritaskan daerah mana saja yang akan diberi alat itu," ujarnya.

"Alhamdulillah kita termasuk prioritas pertama yang akan diberi di luar Jawa-Bali. Di samping pemerintah pusat punya proses untuk pengadaan dan sebagainya," sambung wanita berhijab itu.

Sementara alat untuk menentukan sampel pasien probable atau tidak, sudah dapat dilakukan di RS USU dan laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL).

"Rumah sakit USU begitu juga, reagen (pereaksi kimia) masih menunggu kiriman dari pusat, masih limited. Menkes menyatakan mohon bersabar, karena lonjakan kasus di Jawa Bali, jadi lebih diprioritaskan ke sana. Pertengahan Februari sudah mulai mengalihkan fokus di luar Jawa Bali," tuturnya.

Pewarta: Andika Syahputra

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022