Kementerian Pertanian berharap generasi milenial bisa menumbuhkan jiwa wirausaha. Terlebih setelah 300 mahasiswa hadir dalam talkshow 'Kupas Tuntas menjadi Eksportir Muda' di Aula Polbangtan Medan, Kota Medan, baru-baru ini. 

Kegiatan ini terselenggara atas inisiasi Ikatan Mahasiswa Polbangtan Pepi Indonesia (IMMPI). Eksportir muda Immanuel Saputra Purba dan Haris Sanjaya hadir sebagai pemateri dari talkshow yang digelar oleh IMPPI Medan tersebut.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan komitmennya untuk terus bergerak mencetak pelaku agribisnis, termasuk eksportir pertanian berusia muda. Hal ini juga sebagai bagian dari upaya peningkatan ekspor melalui Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian (Gratieks).

Baca juga: Dorong pertanian modern, Polbangtan Kementan terapkan teknologi Smart Farming

"Penguatan peran pelaku usaha muda, atau generasi milenial di seluruh Indonesia, untuk mendorong percepatan ekspor dengan fasilitasi layanan, pendampingan teknis persyaratan ekspor serta membuka akses pasar," kata Mentan Syahrul.

Menurutnya, petani milenial harus menanam yang disukai dan diminati pasar. Pertanian harus berujung pada kebutuhan pasar, baik dalam negeri ataupun pasar dunia. Eksportir juga harus berbagi keuntungan dan petani harus penuhi persyaratan mutu agar mendapat nilai tambah.

Sebelumnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi, mengingatkan pentingnya pertanian sebagai sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia. 

Apalagi, dunia internasional saat ini semakin membutuhkan pangan sebagai asupan pokok yang harus tersedia setiap hari.

"Iklim ekspor kita harus dibuka seluas luasnya. Pertanian Indonesia harus didukung SDM unggul, supaya mampu berinovasi dan beradaptasi dengan teknologi yang kita siapkan," kata Dedi Nursyamsi.

Sementara Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini, menegaskan dukungannya pada kegiatan Talkshow yang digelar IMPPI Medan dalam upaya menumbuhkan jiwa pengusaha muda di era milenial terkhususnya di bidang pertanian dan perkebunan.

"Kementan melalui berbagai perangkat kerjanya sejak lima tahun terakhir sudah menerapkan mekanisasi teknologi untuk menggenjot produksi. Penerapan ini mulai membuahkan hasil, dimana ekspor pertanian Indonesia meningkat secara signifikan," kata Yuliana.

Dalam Talkshow tersebut, Immanuel Saputra Purba dan Haris Sanjaya menguraikan tentang tips dan trik menjadi eksportir muda pertanian, yang disimak antusias oleh 178 mahasiswa secara offline dan 153 via online.

"Kegiatan talkshow bertujuan menempa dan menggali ide para mahasiswa dalam mewujudkan pengusaha muda eksportir pertanian," kata Bimtan Organisasi Polbangtan Medan, Puji Wahyu Mulyani.

Ketua Panitia Dimas Angga Prabudi mengapresiasi antusias peserta talkshow sebagai komitmen dari mahasiswa Polbangtan Medan untuk mengembangkan potensi diri selaku petani milenial untuk menjadi eksportir muda komoditas pertanian.

"Untuk memulai menjadi seorang eksportir harus memiliki tekad yang bulat, jujur dan pantang menyerah, didukung partner yang solid dan relasinya luas," kata Immanuel.

Haris Sanjaya mengajak petani milenial mengubah mindset, mulailah usaha eksportir mikro dengan mengedepankan sabar dan tekun untuk mencapai sukses.

"Saya sangat tertarik dan memang sedang mempelajari cara menjadi eksportir, talkshow ini membuka wawasan saya sekaligus menjaring relasi," kata Ramadhan Pasaribu, peserta talkshow.
 

Pewarta: Rilis

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022