Pemprov Sumatera Utara melakukan sejumlah antisipasi mengenai adanya kemungkinan lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron, seperti kesiapan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Ocupancy Ratio (BOR) di rumah sakit, obat dan oksigen. 

"Kita telah menyiapkan antisipasi lonjakan ini. Pastinya kami akan melakukan yang terbaik dengan lonjakan terus terjadi sampai saat ini," ujar Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi di Medan, Minggu (6/2). 

Berdasarkan catatannya, kata Edy, terjadi lonjakan kasus harian. Di mana, pada 4 Februari lalu jumlah kasus harian naik menjadi 198 kasus, sedangkan secara kumulatif angka positif COVID-19 di Sumut mencapai 107.145.

Sedangkan jumlah vaksinasi yang telah dilaksanakan telah lebih dari 70 persen di 33 kabupaten/kota. "Angka ini adalah rata-rata vaksin dosis satu untuk masyarakat. Untuk tenaga medis telah dilaksanakan keseluruhannya," katanya. 

Selain itu, upaya lain yang dilakukan adalah menggenjot vaksinasi penguat atau booster. Dinas Kesehatan setempat mencatat jumlah penerima dosis vaksin penguat mencapai 221.763 jiwa. 

Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis menjelaskan capaian vaksinasi penguat dibagi kepada beberapa kategori.

Untuk kategori lanjut usia (lansia), kata dia, masih 26.762 jiwa (2, 40 persen). Sedangkan petugas publik 14.912 jiwa (1, 69 persen), masyarakat umum 114.728 jiwa (1, 47 persen), tenaga kesehatan  65.361 jiwa (92 persen). 

"Total sudah 221.763. Untuk sasaran vaksinasi penguat lansia mencapai 1.093,446 jiwa," katanya. 

Sementara itu sampai  2 Februari 2022, capaian vaksinasi untuk anak dosis I telah mencapai 74,30 persen, sedangkan untuk dosis II 3,60 persen. Dan untuk sasaran anak yang akan divaksin sejumlah 1,616,233 anak. 

Untuk Lansia yang telah divaksin, untuk dosis I 74, 07 persen, dosis II 45,35 persen.


 

Pewarta: Andika Syahputra

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022