Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Utara a mulai membenahi kalenden event pariwisata. Ke depan bakal dilakukan event berkelanjutan dengan melibatkan seluruh kabupaten/kota, dengan begitu promosi dapat terus berjalan.
"Selama ini event-event kami (Sumut) tidak terkoordinasi dengan baik. Begitu juga kabupaten/kota. Hanya berbasis acara aja. Setelah itu bubar," ujar Kepala Disbudpar Sumut Zumri Sulthony saat kegiatan Focus Grup Disscusion (FGD) di Medan, Kamis (3/2).
Dalam pembenahan even atau kalender wisata pihaknya juga bakal melibatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Zumri menambahkan di Sumatera Utara saat ini sedikitnya ada 33 event baik skala kecil dan besar yang tersebar di kabupetan/kota dan belum terkoordinir dengan baik dan semuanya jalan sendiri-sendiri.
"Tidak ada event bersama di Sumatera Utara. Event provinsi punya sendiri. Daerah pun buat sendiri. Jadi tak heran event yang digelar pemerintah provinsi hampir semuanya sama dengan dengan daerah," ungkapnya.
Melalui FGD ini pemerintah provinsi Sumatera Utara bersama pemerintah daerah dan stakeholder lainnya diharapkan dapat berkolaborasi, saling memberikan masukan dan saling berkoordinasi agar nantinya pengembangan event di Sumatera Utara memberikan keunikan dan warna baru.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani dalan kesempatan yang sama menyebut, pengembangan gelaran event berkelanjutan yang terjadwal dan terkoordinasi baik akan berdampak positif menghidupkan kembali sektor pariwisata yang sempat redup akibat pandemi COVID-19.
"Pementasan atau event wisata merupakan satu kegiatan yang dapat menarik pengunjung untuk datang. Pengelolaan event sangat penting untuk mendongkrak wisatawan datang dalam jumlah besar. Karena itu perlu satu kegiatan yang terencana, terjadwal dan terkoordinasi dengan baik," katanya.
Rizky menjelaskan penyelenggaraan even yang baik dan berkelanjutan dipercaya mampu meningkatkan citra positif penyelenggara atau siapapun yang berkaitan dengan event tersebut.
"Untuk itulah diperlukan suatu konsep event yang berkelanjutan sehingga dapat pula meningkatkan citra penyelenggara," jelasnya .
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Selama ini event-event kami (Sumut) tidak terkoordinasi dengan baik. Begitu juga kabupaten/kota. Hanya berbasis acara aja. Setelah itu bubar," ujar Kepala Disbudpar Sumut Zumri Sulthony saat kegiatan Focus Grup Disscusion (FGD) di Medan, Kamis (3/2).
Dalam pembenahan even atau kalender wisata pihaknya juga bakal melibatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Zumri menambahkan di Sumatera Utara saat ini sedikitnya ada 33 event baik skala kecil dan besar yang tersebar di kabupetan/kota dan belum terkoordinir dengan baik dan semuanya jalan sendiri-sendiri.
"Tidak ada event bersama di Sumatera Utara. Event provinsi punya sendiri. Daerah pun buat sendiri. Jadi tak heran event yang digelar pemerintah provinsi hampir semuanya sama dengan dengan daerah," ungkapnya.
Melalui FGD ini pemerintah provinsi Sumatera Utara bersama pemerintah daerah dan stakeholder lainnya diharapkan dapat berkolaborasi, saling memberikan masukan dan saling berkoordinasi agar nantinya pengembangan event di Sumatera Utara memberikan keunikan dan warna baru.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani dalan kesempatan yang sama menyebut, pengembangan gelaran event berkelanjutan yang terjadwal dan terkoordinasi baik akan berdampak positif menghidupkan kembali sektor pariwisata yang sempat redup akibat pandemi COVID-19.
"Pementasan atau event wisata merupakan satu kegiatan yang dapat menarik pengunjung untuk datang. Pengelolaan event sangat penting untuk mendongkrak wisatawan datang dalam jumlah besar. Karena itu perlu satu kegiatan yang terencana, terjadwal dan terkoordinasi dengan baik," katanya.
Rizky menjelaskan penyelenggaraan even yang baik dan berkelanjutan dipercaya mampu meningkatkan citra positif penyelenggara atau siapapun yang berkaitan dengan event tersebut.
"Untuk itulah diperlukan suatu konsep event yang berkelanjutan sehingga dapat pula meningkatkan citra penyelenggara," jelasnya .
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022