Hanya satu kemenangan lagi bagi Rafa Nadal mencetak rekor gelar Grand Slam ke-21 setelah mengalahkan unggulan ketujuh asal Italia Matteo Berrettini 6-3 6-2 3-6 6-3, Jumat, untuk mencapai final Australian Open.
Kemenangan pada pertandingan final pada Minggu melawan Daniil Medvedev atau Stefanos Tsitsipas bagi Nadal akan mematahkan catatan gelar major yang saat ini dipegang bersama Novak Djokovic dan Roger Federer, sekaligus membuat petenis Spanyol itu memiliki rekor tunggal.
Petenis berusia 35 tahun itu melakukan start cepat di Rod Laver Arena dan mengambil kendali dengan mematahkan servis finalis Wimbledon Berrettini di awal masing-masing dari dua set pertama.
Pukulan forehand Nadal memojokkan Berrettini membuatnya tidak dapat berkutik.
"Saya memulai pertandingan dengan bermain bagus. Dua set pertama menjadi salah satu yang terbaik sejauh ini setelah beberapa lama," kata Nadal, dikutip dari Reuters.
"Saya tahu betapa bagusnya Matteo. Dia pemain yang sangat solid, sangat berbahaya. Di set ketiga saya tahu pada titik tertentu dia akan melakukan tembakan."
"Kita harus berjuang. Itulah satu-satunya cara untuk berada di tempat saya hari ini. Sejujurnya, sangat berarti bagi saya untuk berada di final lagi di sini."
Ketika pertandingan tampaknya akan berjalan dengan cara yang sama seperti satu-satunya pertemuan mereka sebelumnya, saat Nadal menang dua set langsung di US Open 2019, Berrettini menjadi lebih bersemangat.
Dia mulai mendominasi permainan, dan petenis Italia berusia 25 tahun itu berhasil berhasil merebut set keempat pada gim kedelapan.
Pada set keempat, Nadal kemudian mendapatkan break point di gim kedelapan untuk mengakhiri pertempuran yang berlangsung dua jam 55 menit itu.
Pertandingan pada hari Minggu akan menjadi final besar ke-29 bagi Nadal dan gelar kedua di Melbourne Park akan membuatnya menjadi orang kedua setelah Djokovic yang memenangi setiap gelar Grand Slam sebanyak dua kali sejak tenis menjadi olahraga profesional pada 1968.
"Saya sedikit kurang beruntung selama karier saya dengan beberapa cedera dan di lain waktu saya bermain di final yang luar biasa dengan peluang bagus," kata Nadal, yang akan bermain di final Australian Open keenamnya.
"Saya beberapa kali sudah sangat dekat (dengan kemenangan)."
"Saya merasa sangat beruntung bahwa saya menang sekali dalam karir saya pada 2009 tetapi saya tidak pernah memikirkan kesempatan lain pada 2022," ujarnya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Kemenangan pada pertandingan final pada Minggu melawan Daniil Medvedev atau Stefanos Tsitsipas bagi Nadal akan mematahkan catatan gelar major yang saat ini dipegang bersama Novak Djokovic dan Roger Federer, sekaligus membuat petenis Spanyol itu memiliki rekor tunggal.
Petenis berusia 35 tahun itu melakukan start cepat di Rod Laver Arena dan mengambil kendali dengan mematahkan servis finalis Wimbledon Berrettini di awal masing-masing dari dua set pertama.
Pukulan forehand Nadal memojokkan Berrettini membuatnya tidak dapat berkutik.
"Saya memulai pertandingan dengan bermain bagus. Dua set pertama menjadi salah satu yang terbaik sejauh ini setelah beberapa lama," kata Nadal, dikutip dari Reuters.
"Saya tahu betapa bagusnya Matteo. Dia pemain yang sangat solid, sangat berbahaya. Di set ketiga saya tahu pada titik tertentu dia akan melakukan tembakan."
"Kita harus berjuang. Itulah satu-satunya cara untuk berada di tempat saya hari ini. Sejujurnya, sangat berarti bagi saya untuk berada di final lagi di sini."
Ketika pertandingan tampaknya akan berjalan dengan cara yang sama seperti satu-satunya pertemuan mereka sebelumnya, saat Nadal menang dua set langsung di US Open 2019, Berrettini menjadi lebih bersemangat.
Dia mulai mendominasi permainan, dan petenis Italia berusia 25 tahun itu berhasil berhasil merebut set keempat pada gim kedelapan.
Pada set keempat, Nadal kemudian mendapatkan break point di gim kedelapan untuk mengakhiri pertempuran yang berlangsung dua jam 55 menit itu.
Pertandingan pada hari Minggu akan menjadi final besar ke-29 bagi Nadal dan gelar kedua di Melbourne Park akan membuatnya menjadi orang kedua setelah Djokovic yang memenangi setiap gelar Grand Slam sebanyak dua kali sejak tenis menjadi olahraga profesional pada 1968.
"Saya sedikit kurang beruntung selama karier saya dengan beberapa cedera dan di lain waktu saya bermain di final yang luar biasa dengan peluang bagus," kata Nadal, yang akan bermain di final Australian Open keenamnya.
"Saya beberapa kali sudah sangat dekat (dengan kemenangan)."
"Saya merasa sangat beruntung bahwa saya menang sekali dalam karir saya pada 2009 tetapi saya tidak pernah memikirkan kesempatan lain pada 2022," ujarnya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022