Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengemukakan kasus konfirmasi harian positif COVID-19 per Selasa (18/1) menjadi yang tertinggi sejak pertengahan Oktober 2021.
"Indonesia menghadapi kenaikan kasus konfirmasi positif dalam satu pekan belakangan, terutama dengan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.362 orang per 18 Januari 2022. Ini menunjukkan bahwa kemarin merupakan angka tertinggi dalam satu hari sejak pertengahan Oktober 2021," kata dia saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti dari YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu siang.(19/1)
Dia mengatakan peningkatan kasus COVID-19 saat ini dipengaruhi kenaikan mobilitas dan pelanggaran protokol kesehatan.
"Ingat pengalaman kita tahun lalu setelah libur Natal dan Tahun Baru, Idul Fitri di mana menyebabkan lonjakan kasus yang luar biasa," katanya.
Baca juga: Dinkes Sumut kirim sampel enam kru kapal antisipasi Omicron
Reisa mengajak masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan, apalagi varian Omicron yang menyebabkan gelombang kasus luar biasa di banyak negara telah ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia.
Wilayah yang dimaksud di antaranya DKI Jakarta, Malang, Surabaya, Bogor, Tangerang Selatan, Bandung, dan Medan.
"Tentunya agar tidak menyebar luas kita semua harus ikut andil dalam upaya pengendalian penularan COVID-19 terutama untuk varian ini, karena pencegahannya tetap sama, disiplin menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi," katanya.
Reisa juga mengimbau masyarakat untuk mengetatkan lagi penggunaan masker, terutama ketika berada di ruang publik atau saat berinteraksi dengan orang lain.
"Kita terapkan jaga jarak dan mencuci tangan dengan rutin, mengurangi mobilitas hanya untuk keperluan yang sangat penting saja," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Indonesia menghadapi kenaikan kasus konfirmasi positif dalam satu pekan belakangan, terutama dengan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.362 orang per 18 Januari 2022. Ini menunjukkan bahwa kemarin merupakan angka tertinggi dalam satu hari sejak pertengahan Oktober 2021," kata dia saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti dari YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu siang.(19/1)
Dia mengatakan peningkatan kasus COVID-19 saat ini dipengaruhi kenaikan mobilitas dan pelanggaran protokol kesehatan.
"Ingat pengalaman kita tahun lalu setelah libur Natal dan Tahun Baru, Idul Fitri di mana menyebabkan lonjakan kasus yang luar biasa," katanya.
Baca juga: Dinkes Sumut kirim sampel enam kru kapal antisipasi Omicron
Reisa mengajak masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan, apalagi varian Omicron yang menyebabkan gelombang kasus luar biasa di banyak negara telah ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia.
Wilayah yang dimaksud di antaranya DKI Jakarta, Malang, Surabaya, Bogor, Tangerang Selatan, Bandung, dan Medan.
"Tentunya agar tidak menyebar luas kita semua harus ikut andil dalam upaya pengendalian penularan COVID-19 terutama untuk varian ini, karena pencegahannya tetap sama, disiplin menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi," katanya.
Reisa juga mengimbau masyarakat untuk mengetatkan lagi penggunaan masker, terutama ketika berada di ruang publik atau saat berinteraksi dengan orang lain.
"Kita terapkan jaga jarak dan mencuci tangan dengan rutin, mengurangi mobilitas hanya untuk keperluan yang sangat penting saja," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022