Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution mengaku telah menyiapkan tempat isolasi terpusat sebagai langkah antisipasi akibat terus meningkatnya penyebaran kasus Omicron di Tanah Air.
"Omicron ini penyebarannya bisa 50 kali lebih cepat dari varian COVID-19 lainnya. Apalagi Kementerian Kesehatan memprediksi akan terjadi lonjakan kasus Omicron di Februari ini," ungkap Bobby di Medan, Ahad.
Pemerintah Kota Medan, lanjut Bobby, telah menyiapkan dua tempat isolasi terpusat, yakni eks Hotel Soechi di Jalan Cirebon dan Gedung P4TK di Medan Helvetia, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Baca juga: Indonesia larang kunjungan dari 8 negara cegah importasi Omicorn
Pihaknya juga telah meminta OPD terkait untuk memantau pelaku perjalanan baik dari trasmisi lokal maupun perjalanan luar negeri yang masuk ke Kota Medan.
Wali kota menekankan pelaksanaan 3T, yakni testing (pengetesan), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan) juga harus diperketat, terutama bagi pelaku perjalanan di daerah ini.
Selain itu, katanya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan juga diinstruksikan untuk mengambil tindakan cepat bagi pasien yang diduga positif Omicron.
"Oleh karenanya mari kita jaga agar Omicron tidak menyebar di Kota Medan, salah satunya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan," pinta Wali Kota Bobby.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan ada 748 kasus Omicron di Indonesia hingga 15 Januari 2022.
"Per tanggal 15 Januari 2022 dilaporkan sudah ada 748 kasus konfirmasi positif, sebagian besar kasus Omicron positif ini merupakan pelaku perjalanan luar negeri sebanyak 569, dan transmisi lokal sebanyak 155," kata Nadia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Omicron ini penyebarannya bisa 50 kali lebih cepat dari varian COVID-19 lainnya. Apalagi Kementerian Kesehatan memprediksi akan terjadi lonjakan kasus Omicron di Februari ini," ungkap Bobby di Medan, Ahad.
Pemerintah Kota Medan, lanjut Bobby, telah menyiapkan dua tempat isolasi terpusat, yakni eks Hotel Soechi di Jalan Cirebon dan Gedung P4TK di Medan Helvetia, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Baca juga: Indonesia larang kunjungan dari 8 negara cegah importasi Omicorn
Pihaknya juga telah meminta OPD terkait untuk memantau pelaku perjalanan baik dari trasmisi lokal maupun perjalanan luar negeri yang masuk ke Kota Medan.
Wali kota menekankan pelaksanaan 3T, yakni testing (pengetesan), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan) juga harus diperketat, terutama bagi pelaku perjalanan di daerah ini.
Selain itu, katanya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan juga diinstruksikan untuk mengambil tindakan cepat bagi pasien yang diduga positif Omicron.
"Oleh karenanya mari kita jaga agar Omicron tidak menyebar di Kota Medan, salah satunya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan," pinta Wali Kota Bobby.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan ada 748 kasus Omicron di Indonesia hingga 15 Januari 2022.
"Per tanggal 15 Januari 2022 dilaporkan sudah ada 748 kasus konfirmasi positif, sebagian besar kasus Omicron positif ini merupakan pelaku perjalanan luar negeri sebanyak 569, dan transmisi lokal sebanyak 155," kata Nadia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022