Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution mengecek warga negara asing (WNA) asal Inggris yang diduga terpapar COVID-19 varian Omicron yang dirawat di RS Royal Prima Medan.
"Mungkin disebut kena Omicron, karena negara asal WNA itu dari Inggris. Namun hasil ceknya masih kita kirim ke Balitbang Kemenkes. Nanti setelah hasilnya keluar, baru kita ketahui apakah Omicron atau tidak," tegas Bobby di Medan, Rabu.
Ia mengatakan warga asing itu diketahui merupakan awak pesawat kargo asal Inggris menuju Singapura, namun terpaksa transit di Bandara Kualananamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, karena alasan teknis.
Baca juga: Penumpang arus balik di Kualanamu capai 15.553 orang
Ketika memasuki wilayah Indonesia, lanjut dia, maka seluruh kru di tes PCR. Namun yang terindikasi hanya WNA Inggris, seorang pria berusia 60 tahun, sedangkan kru yang lain bisa terbang kembali.
"Ini bukan wisatawan ya. Jadi ketika masuk RI di-PCR hanya satu yang terindikasi, maka kita rawat dan karantina di rumah sakit. WNA ini tanpa gejala, tak ada batuk, demam, dan lainnya," kata Bobby.
"Nanti akan di-PCR ulang. Kalau hasilnya negatif, tetap akan isolasi 10 hari. Varian apa yang diderita, nanti kita umumkan," terangnya.
Untuk "tracing" (pelacakan) kontak erat WNA tersebut, Bobby Nasution telah berkoordinasi dengan pihak di Deli Serdang, karena awalnya para kru pesawat itu ditempatkan di Hotel Horison, Deli Serdang.
"Kontak eratnya, ya hanya sesama kru pesawat. 'Tracing' kita telah koordinasi dengan Deli Serdang. Kru lain sudah terbang lagi, dia tinggal sendiri walau tanpa gejala," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Mungkin disebut kena Omicron, karena negara asal WNA itu dari Inggris. Namun hasil ceknya masih kita kirim ke Balitbang Kemenkes. Nanti setelah hasilnya keluar, baru kita ketahui apakah Omicron atau tidak," tegas Bobby di Medan, Rabu.
Ia mengatakan warga asing itu diketahui merupakan awak pesawat kargo asal Inggris menuju Singapura, namun terpaksa transit di Bandara Kualananamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, karena alasan teknis.
Baca juga: Penumpang arus balik di Kualanamu capai 15.553 orang
Ketika memasuki wilayah Indonesia, lanjut dia, maka seluruh kru di tes PCR. Namun yang terindikasi hanya WNA Inggris, seorang pria berusia 60 tahun, sedangkan kru yang lain bisa terbang kembali.
"Ini bukan wisatawan ya. Jadi ketika masuk RI di-PCR hanya satu yang terindikasi, maka kita rawat dan karantina di rumah sakit. WNA ini tanpa gejala, tak ada batuk, demam, dan lainnya," kata Bobby.
"Nanti akan di-PCR ulang. Kalau hasilnya negatif, tetap akan isolasi 10 hari. Varian apa yang diderita, nanti kita umumkan," terangnya.
Untuk "tracing" (pelacakan) kontak erat WNA tersebut, Bobby Nasution telah berkoordinasi dengan pihak di Deli Serdang, karena awalnya para kru pesawat itu ditempatkan di Hotel Horison, Deli Serdang.
"Kontak eratnya, ya hanya sesama kru pesawat. 'Tracing' kita telah koordinasi dengan Deli Serdang. Kru lain sudah terbang lagi, dia tinggal sendiri walau tanpa gejala," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022