Warga masyarakat khususnya di Desa Silaiya, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan kini tetap mewaspadai banjir kiriman Kota Padang Sidempuan yang menyebabkan permukaan air Sungai Batang Angkola meluap. 

"Dari sejak sore hingga malam ini kita terus mengingatkan masyarakat Silaiya agar tetap berjaga," Camat Kecamatan Sayur Matinggi, Enrico Fermi menghubungi ANTARA, Selasa (14/12) tengah malam. 

Dikatakan, Desa Silaiya salah satu daerah di wilayah yang dipimpinnya kerap terdampak banjir, akibat lokasinya dekat bantaran sungai Batang Angkola, yang apabila meluap rumah warga di situ sering terendam air. 

"Apalagi sore tadi terjadi banjir di Kota Padang Sidempuan, diakibatkan intensitas hujan lebat dan telah mengakibatkan Sungai Batang Angkola meluap. Maka dati itu kita  himbau masyarakat tetap waspada," katanya. 

Diketahui, luapan Sungai Batang Angkola di wilayah Kecamatan Angkola Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan antara Kota Padang Sidempuan dan Kecamatan Sayur Matinggi, telah mengakibatkan sebuah jembatan rambin sepanjang lebih kurang 87 meter menghubungkan antar Desa Pasir Matogu-Desa Sorimanaon putus total, dan sejumlah hektare areal perkebunan dan pertanian warga sudah mulai terendam. 

Sementara Kepala Desa Silaiya, Safritua Nasution mengatakan, bahwa Dusun Silaiya Jae, anak Desa Silaiya, setelah Dusun Julu, terbilang daerah rawan banjir, karena berada dekat bantaran Sungai Batang Angkola.

"Meski tetap waspada, mudah-mudahan banjir kiriman Padang Sidempuan tidak tidak sampai merendam rumah-rumah warga Desa Silaiya ini. Memang warganya audah trauma akibat wilayah itu beberapa kali pernah dilanda banjir akibat luapan Sungai Batang Angkola," ujarnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021