Pengajar Program Studi Kehutanan Universitas Mataram (Unram) Indriyanto, S.Hut, M.P mengatakan daun sereh wangi bisa menjadi alternatif untuk pengusir nyamuk pasca-banjir di sebagian wilayah Pulau Lombok.
"Daun sereh wangi ini benar-benar ramah lingkungan," katanya kepada ANTARA di Mataram, Jumat (10/12).
Ia menyebutkan pasca-banjir, nyamuk akan menjadi masalah baru terutama bagi warga yang menjadi korban musibah bencana alam tersebut. Namun, banyak yang tidak menyadari akan kekhasiatan dari daun sereh wangi tersebut.
Tentunya, kata pengajar silvikultur itu, daun sereh wangi itu harus diolah terlebih dahulu menjadi minyak. "Memang dampaknya terasa panas saat dibalur ke tubuh setelah menjadi minyak, tapi khasiatnya luar biasa dan sudah teruji," katanya.
Baca juga: Bagaimana gaya berwisata pada 2022?
Untuk mendapatkan daun sereh wangi sendiri, ia menyebutkan tidak terlalu sulit, khususnya di kawasan hutan Pusuk, perbatasan Lombok Barat dan Lombok Utara atau di Kekait, Lombok Utara.
"Di daerah itu, sangat mudah mendapatkannya," katanya.
Sebenarnya, kata dia, kekhasiatan daun sereh wangi yang diolah menjadi minyak itu, sudah dikenal oleh orang tua terdahulu di Pulau Lombok. Namun keberadaannya sudah mulai tersingkir.
Disebutkan, untuk skala uji coba telah dikembangkan secara swadaya di Kelurahan Ampenan Selatan, Mataram mewakili dataran rendah seluas setengah hektare dan di dataran menengah di Desa Sedau, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat yang didukung oleh Unops Indonesia dan SGP Indonesia membuat demo plot sebagai bahan pembelajaran kepada masyarakat.
Sekolah lapang ini, kata dia, tidak hanya belajar bagaimana teknik budidaya tanaman tetapi sampai teknik destilasi minyak untuk mendapatkan minyak sereh sebagai minyak pengusir nyamuk sekaligus juga mengetahui senyawa yang ada.
Manfaat lainnya, katanya, tumbuhan daun sereh wangi sendiri bisa digunakan sebagai penahan tanah dari erosi. "Tumbuhan ini bisa ditanami di sela-sela pohon durian atau pepohonan lainnya di daerah hutan Pusuk," katanya.
Karena itu, kata dia, tidak salahnya budi daya tumbuhan sereh wangi ini untuk dibudidayakan kembali di masyarakat. "Budidaya untuk menjaga daya tahan masyarakat saat dilanda bencana," katanya.
"Soal mujarabnya daun sereh wangi sebagai penangkal serangan nyamuk pasca banjir, sudah teruji secara empiris. Saatnya budi daya tumbuhan sereh wangi dilakukan kembali," tambah Indriyanto..
Sebelumnya, sejumlah wilayah di Pulau Lombok pada Senin (6/12) diterjang banjir sehingga ada warga yang kehilangan rumah dan harus mengungsi ke sejumlah tempat pengungsian.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Daun sereh wangi ini benar-benar ramah lingkungan," katanya kepada ANTARA di Mataram, Jumat (10/12).
Ia menyebutkan pasca-banjir, nyamuk akan menjadi masalah baru terutama bagi warga yang menjadi korban musibah bencana alam tersebut. Namun, banyak yang tidak menyadari akan kekhasiatan dari daun sereh wangi tersebut.
Tentunya, kata pengajar silvikultur itu, daun sereh wangi itu harus diolah terlebih dahulu menjadi minyak. "Memang dampaknya terasa panas saat dibalur ke tubuh setelah menjadi minyak, tapi khasiatnya luar biasa dan sudah teruji," katanya.
Baca juga: Bagaimana gaya berwisata pada 2022?
Untuk mendapatkan daun sereh wangi sendiri, ia menyebutkan tidak terlalu sulit, khususnya di kawasan hutan Pusuk, perbatasan Lombok Barat dan Lombok Utara atau di Kekait, Lombok Utara.
"Di daerah itu, sangat mudah mendapatkannya," katanya.
Sebenarnya, kata dia, kekhasiatan daun sereh wangi yang diolah menjadi minyak itu, sudah dikenal oleh orang tua terdahulu di Pulau Lombok. Namun keberadaannya sudah mulai tersingkir.
Disebutkan, untuk skala uji coba telah dikembangkan secara swadaya di Kelurahan Ampenan Selatan, Mataram mewakili dataran rendah seluas setengah hektare dan di dataran menengah di Desa Sedau, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat yang didukung oleh Unops Indonesia dan SGP Indonesia membuat demo plot sebagai bahan pembelajaran kepada masyarakat.
Sekolah lapang ini, kata dia, tidak hanya belajar bagaimana teknik budidaya tanaman tetapi sampai teknik destilasi minyak untuk mendapatkan minyak sereh sebagai minyak pengusir nyamuk sekaligus juga mengetahui senyawa yang ada.
Manfaat lainnya, katanya, tumbuhan daun sereh wangi sendiri bisa digunakan sebagai penahan tanah dari erosi. "Tumbuhan ini bisa ditanami di sela-sela pohon durian atau pepohonan lainnya di daerah hutan Pusuk," katanya.
Karena itu, kata dia, tidak salahnya budi daya tumbuhan sereh wangi ini untuk dibudidayakan kembali di masyarakat. "Budidaya untuk menjaga daya tahan masyarakat saat dilanda bencana," katanya.
"Soal mujarabnya daun sereh wangi sebagai penangkal serangan nyamuk pasca banjir, sudah teruji secara empiris. Saatnya budi daya tumbuhan sereh wangi dilakukan kembali," tambah Indriyanto..
Sebelumnya, sejumlah wilayah di Pulau Lombok pada Senin (6/12) diterjang banjir sehingga ada warga yang kehilangan rumah dan harus mengungsi ke sejumlah tempat pengungsian.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021