Dinas Perdagangan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) memberikan pelatihan pembuatan gula merah (gula semut) di Kelurahan Gunung Baringin Kecamatan Panyabungan Timur, Kamis (9/12).
Kegiatan ini diikuti para peserta dari berbagai desa yang ada di kecamatan itu seperti dari dari Kelurahan Gunung Baringin, Desa Rantonatas, Pagur dan Desa Sirangkap dengan menghadirkan narasumber penggiat gula semut yang sudah berhasil memasarkan produknya ke supermarket maupun ke hotel-hotel.
Pada kesempatan itu, para peserta juga mendapat bantuan berupa mesin pembuat gula semut dari Dinas Perdagangan Madina.
Baca juga: PLN imbau warga tingkatkan kepedulian pada kondisi kelistrikan
Kepala Dinas Perdagangan Madina, Jhon Amriadi Lubis kepada ANTARA menyampaikan, pelatihan pembuatan gula semut ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat dalam pembuatan gula sehingga menghasilkan produk yang baik dan berkwalitas.
Selain itu dia berharap melalui kegiatan ini dapat membuka peluang wira usaha dan menciptakan lapangan kerja ditengah-tengah masyarakat.
"Mengingat gula semut ini sangat di gemari oleh pecinta kopi maupun untuk kebutuhan lainnya, kita edukasi masyarakat untuk mengolahnya secara profesional sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat terlebih dalam suasana pandemi COVID-19 seperti sekarang ini," sebut Jhon.
Menurut Jhon, wilayah Panyabungan Timur merupakan daerah yang banyak ditumbuhi oleh pohon Aren. Bahkan, pada wilayah itu diperkirakan ada ribuan batang.
Untuk itu harap dia, melalui edukasi ini para peserta nantinya dapat memanfaatkan pohon aren tersebut dengan mengolahnya secara berkwalitas.
"Masyarakat juga kita edukasi agar menjaga kwalitasnya, yakni dengan tidak dicampur. Peserta juga diajarkan packing yang menarik sehingga bisa bersaing di pasaran," jelasnya.
Di Panyabungan Timur sendiri ada beberapa desa penghasil gula merah diantaranya adalah Kelurahan Gunung Baringin, Desa Rantonatas, Pardomuan, Hutabangun, dan Desa Hutatinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Kegiatan ini diikuti para peserta dari berbagai desa yang ada di kecamatan itu seperti dari dari Kelurahan Gunung Baringin, Desa Rantonatas, Pagur dan Desa Sirangkap dengan menghadirkan narasumber penggiat gula semut yang sudah berhasil memasarkan produknya ke supermarket maupun ke hotel-hotel.
Pada kesempatan itu, para peserta juga mendapat bantuan berupa mesin pembuat gula semut dari Dinas Perdagangan Madina.
Baca juga: PLN imbau warga tingkatkan kepedulian pada kondisi kelistrikan
Kepala Dinas Perdagangan Madina, Jhon Amriadi Lubis kepada ANTARA menyampaikan, pelatihan pembuatan gula semut ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat dalam pembuatan gula sehingga menghasilkan produk yang baik dan berkwalitas.
Selain itu dia berharap melalui kegiatan ini dapat membuka peluang wira usaha dan menciptakan lapangan kerja ditengah-tengah masyarakat.
"Mengingat gula semut ini sangat di gemari oleh pecinta kopi maupun untuk kebutuhan lainnya, kita edukasi masyarakat untuk mengolahnya secara profesional sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat terlebih dalam suasana pandemi COVID-19 seperti sekarang ini," sebut Jhon.
Menurut Jhon, wilayah Panyabungan Timur merupakan daerah yang banyak ditumbuhi oleh pohon Aren. Bahkan, pada wilayah itu diperkirakan ada ribuan batang.
Untuk itu harap dia, melalui edukasi ini para peserta nantinya dapat memanfaatkan pohon aren tersebut dengan mengolahnya secara berkwalitas.
"Masyarakat juga kita edukasi agar menjaga kwalitasnya, yakni dengan tidak dicampur. Peserta juga diajarkan packing yang menarik sehingga bisa bersaing di pasaran," jelasnya.
Di Panyabungan Timur sendiri ada beberapa desa penghasil gula merah diantaranya adalah Kelurahan Gunung Baringin, Desa Rantonatas, Pardomuan, Hutabangun, dan Desa Hutatinggi.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021