PT Ajinomoto Indonesia melalui Ajinomoto Foundation membuka kembali seleksi beasiswa Master Program (S2) tahun ajaran 2023 bagi para mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan kuliah di Jepang.
Ada tujuh pilihan Universitas yaitu University of Tokyo, Kyoto University, Ochanomizu University, Kagawa Nutrition University, Nagoya University, Waseda University, Tokyo Institute of Technology.
Salah seorang penerima program beasiswa Ajinomoto pada tahun ajaran 2022, Almi Alfarghiani Casbana, 23 tahun, asal Sukabumi, Jawa Barat mengaku seleksi memang cukup ketat, namun dengan persiapan matang dia berhasil lolos.
Baca juga: Gojek dorong pemerataan pendidikan melalui beasiswa untuk anak "driver"
"Pengalaman yang paling berkesan bagi saya selama proses seleksi yaitu saat wawancara final dengan BOD Ajinomoto dan external expert. Saya sangat senang dapat berdiskusi dan mendapat masukan dari para ahli," kata Almi Sarjana Gizi lulusan Institut Pertanian Bogor itu dalam siaran pers pada Rabu.
Selain itu, Almi mengatakan bahwa seluruh proses seleksi selama pandemi juga diadakan secara daring sehingga para peserta seleksi tidak perlu khawatir akan paparan COVID-19.
"Metode ini juga memudahkan mobilisasi peserta sehingga dapat menjangkau peminat Ajinomoto Scholarship yang lebih luas,” tambah Almi.
Saat ini Almi mengambil master program (S2) di Graduate School of Nutrition Sciences, Kagawa Nutrition University, di bawah bimbingan Prof. Nishimura Toshihide.
Almi akan memulai perkuliahannya sebagai Research Student pada April 2022, dan diproyeksikan akan lulus pada April 2025 dengan gelar Master of Science (M.Sc). Almi pada kesempatan ini menceritakan tentang pengalamannya mengikuti seleksi Ajinomoto Scholarship.
"Pengalaman ini mengajarkan saya untuk selalu memiliki keinginan dan mental yang kuat untuk meraih cita-cita, dengan diiringi sikap berserah diri kepada kehendak Allah SWT. Pengalaman ini juga memotivasi saya untuk terus memberikan yang terbaik bagi semua pihak yang selalu mendukung saya,” lanjutnya.
Program yang dilaksanakan sejak tahun 2010 ini merupakan Program Beasiswa Penuh, dengan rincian: tunjangan sejumlah 1.800.000 yen sebagai Research Student (selama 1 tahun), 6.480.000 yen sebagai Master Course Student (selama 2 tahun), tanggungan penuh biaya perkuliahan (tuition fees), admisi, dan full examination, serta tiket pesawat berangkat ke Jepang.
Syaratnya, calon mahasiswa atau mahasiswi harus tertarik melanjutkan studi (Research + Master Program) pada bidang Teknologi Pangan atau Gizi, dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 3,50.
Usia maksimal 35 tahun, dan sangat tertarik untuk mempelajari kebudayaan dan bahasa Jepang. Calon penerima beasiswa juga harus memiliki kondisi fisik dan mental yang prima, serta punya motivasi yang tinggi untuk terus belajar.
Informasi lengkap pendaftaran beasiswa, bisa dilihat dalam laman Ajinomoto ajinomoto.co.id/id/beasiswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Ada tujuh pilihan Universitas yaitu University of Tokyo, Kyoto University, Ochanomizu University, Kagawa Nutrition University, Nagoya University, Waseda University, Tokyo Institute of Technology.
Salah seorang penerima program beasiswa Ajinomoto pada tahun ajaran 2022, Almi Alfarghiani Casbana, 23 tahun, asal Sukabumi, Jawa Barat mengaku seleksi memang cukup ketat, namun dengan persiapan matang dia berhasil lolos.
Baca juga: Gojek dorong pemerataan pendidikan melalui beasiswa untuk anak "driver"
"Pengalaman yang paling berkesan bagi saya selama proses seleksi yaitu saat wawancara final dengan BOD Ajinomoto dan external expert. Saya sangat senang dapat berdiskusi dan mendapat masukan dari para ahli," kata Almi Sarjana Gizi lulusan Institut Pertanian Bogor itu dalam siaran pers pada Rabu.
Selain itu, Almi mengatakan bahwa seluruh proses seleksi selama pandemi juga diadakan secara daring sehingga para peserta seleksi tidak perlu khawatir akan paparan COVID-19.
"Metode ini juga memudahkan mobilisasi peserta sehingga dapat menjangkau peminat Ajinomoto Scholarship yang lebih luas,” tambah Almi.
Saat ini Almi mengambil master program (S2) di Graduate School of Nutrition Sciences, Kagawa Nutrition University, di bawah bimbingan Prof. Nishimura Toshihide.
Almi akan memulai perkuliahannya sebagai Research Student pada April 2022, dan diproyeksikan akan lulus pada April 2025 dengan gelar Master of Science (M.Sc). Almi pada kesempatan ini menceritakan tentang pengalamannya mengikuti seleksi Ajinomoto Scholarship.
"Pengalaman ini mengajarkan saya untuk selalu memiliki keinginan dan mental yang kuat untuk meraih cita-cita, dengan diiringi sikap berserah diri kepada kehendak Allah SWT. Pengalaman ini juga memotivasi saya untuk terus memberikan yang terbaik bagi semua pihak yang selalu mendukung saya,” lanjutnya.
Program yang dilaksanakan sejak tahun 2010 ini merupakan Program Beasiswa Penuh, dengan rincian: tunjangan sejumlah 1.800.000 yen sebagai Research Student (selama 1 tahun), 6.480.000 yen sebagai Master Course Student (selama 2 tahun), tanggungan penuh biaya perkuliahan (tuition fees), admisi, dan full examination, serta tiket pesawat berangkat ke Jepang.
Syaratnya, calon mahasiswa atau mahasiswi harus tertarik melanjutkan studi (Research + Master Program) pada bidang Teknologi Pangan atau Gizi, dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 3,50.
Usia maksimal 35 tahun, dan sangat tertarik untuk mempelajari kebudayaan dan bahasa Jepang. Calon penerima beasiswa juga harus memiliki kondisi fisik dan mental yang prima, serta punya motivasi yang tinggi untuk terus belajar.
Informasi lengkap pendaftaran beasiswa, bisa dilihat dalam laman Ajinomoto ajinomoto.co.id/id/beasiswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021